Teknologi Semi-Otomatis FIFA yang Bikin Heboh Kroasia Vs Belgia

Kroasia vs Belgia
Sumber :
  • twitter.com/TheEuropeanLad

VIVA Bola – Pertandingan pamungkas Grup F Piala Dunia 2022 antara Kroasia vs Belgia yang berlangsung di Ahmad bin Ali Stadium, Al Rayyan, Qatar pada Kamis malam WIB 1 Desember 2022 diwarnai kontroversi.

Gagal di Piala AFF, STY Janji Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Percaya!

Semua ini diawali oleh keputusan wasit Anthony Taylor asal Inggris yang meniup peluit dan memberikan hadiah penalti untuk Timnas Kroasia pada menit 15. Sebab, pemain Timnas Belgia, Yannick Carrasco melakukan pelanggaran kepada Andrej Kramaric.

Namun, tak lama setelahnya, Taylor mendapat panggilan komunikasi dari video assistant referee (VAR). Dia diminta untuk melakukan tinjauan ulang.

Respons Palestina Usai Norwegia Tolak Lawan Israel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Wasit batal memberi hadiah penalti dalam duel Belgia vs Kroasia

Photo :
  • AP Photo/Ebrahim Noroozi

Padahal kapten Kroasia, Luka Modric sudah menempatkan bola di titik putih. Dia siap berhadapan dengan kiper Belgia, Thibaut Courtois.

PSSI dan FIFA Kunjungi 13 Stadion Guna Penuhi Standar Internasional

Setelah memantau VAR, Taylor memutuskan untuk menganulir keputusan penalti untuk Kroasia. Alasannya, sebelum pelanggaran terjadi, Dejan Lovren dalam posisi offside.

Para pemain Kroasia banyak yang melakukan protes atas keputusan VAR tersebut. Namun pada akhirnya mereka harus menerima dan lanjut bertanding.

Striker Timnas Belgia, Romelu Lukaku saat melawan Kroasia

Photo :
  • AP Photo/Ricardo Mazalan

Di media sosial, ramai yang membahas momen tersebut. Sebab, dalam siaran langsungnya, tidak ada tayangan VAR yang dimunculkan.

Mengutip ESPN, akhirnya keputusan Taylor diambil berdasarkan teknologi semi-otomatis yang diterapkan FIFA untuk mengawasi jalannya pertandingan.

Teknologi semi-otomatis ini sudah diperkenalkan sebelum Piala Dunia 2022 dimulai. Kepala Wasit FIFA, Pierluigi Collina mengatakan, teknologi ini akan sangat tepat dan akurat.

Karena nantinya akan ada muncul gambar 3D yang jadi acuan. Posisi pemain akan dengan jelas terlihat, apakah ada bagian tubuh yang mendahului lawan.

Dari gambar 3D momen Lovren terjebak offside terlihat dari bagian bahunya lebih maju ketimbang bek Belgia, Jan Vertonghen.

Perdebatan mengenai hal ini tidak lantas berhenti ketika gambar 3D offside keluar. Karena nyaris tidak terlihat bahu Lovren lebih maju dari Vertonghen.

Beruntung bagi Kroasia, karena laga melawan Belgia berakhir imbang tanpa gol. Mereka berhak melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Kroasia menjadi runner up Grup F dengan raihan lima poin. Sementara Belgia yang punya empat poin di urutan ketiga. Yang menjadi juara grup adalah Maroko dengan total tujuh angka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya