Piala Dunia 2022: FIFA Paksa Timnas Belgia Hilangkan Simbol LGBT dari Jersey Tandang Mereka
- Metro
VIVA Bola – Timnas Belgia diberi teguran oleh FIFA terkait jersey tandang yang mereka gunakan. Federasi sepak bola dunia itu menyarankan Eden Hazard cs untuk menghapus desain yang berkaitan dengan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) selama mengikuti Piala Dunia 2022 di Qatar.
CEO Asosiasi Sepak Bola Belgia, Peter Bossaert mengatakan bahwa FIFA meminta mereka untuk merubah kit sebelum Timnas Belgia berhadapan dengan Kanada Kamis WIB mendatang.
“Kata ‘cinta’ harus hilang. Ini menyedihkan, tetapi FIFA tidak memberi kami pilihan” kata Bossaert yang marah, dikutip dari Metro Selasa 22 November 2022.
Untuk diketahui, jersey tandang Timnas Belgia didominasi warna putih. Di bagian leher belakang jersey tandang De Rode Duivels terdapat tulisan 'One Love'. Selain itu terdapat pula motif seperti gambar pelangi di bagian lengan, bagian samping jersey, nama dan nomor punggung pemain.
One Love sendiri merupakan kampanye yang diprakarsai Asosiasi Sepak Bola Belanda pada awal musim sepakbola 2020. Kampanye ini dilakukan sebagai bentuk dukungan mereka kepada LGBT.
Sebelumnya, FIFA juga telah melarang negara-negara yang berkompetisi di Piala Dunia 2022 Qatar mengenakan ban kapten One Love.
Dalam keterangannya, seperti dikutip dari Daily Mail, FIFA menyatakan bahwa pihaknya telah memberi alternatif ban lengan yang dapat dikenakan para kapten dari masing-masing negara.
Atribut tidak resmi seperti ban lengan One Love akan dianggap ilegal dan pemain yang memakainya akan didenda dan diberikan sanksi berupa kartu kuning.
Kartu kuning bahkan akan diberikan kepada kapten, sesaat setelah laga digelar. Artinya, pemain akan bertanding dengan sanksi kartu sejak awal laga, yang berpotensi kena akumulasi jika nekat mengenakannya lagi di pertandingan berikutnya.
Sebelumnya aturan ini dibuat, beberapa negara telah sepakat untuk tetap menggunakan ban kapten One Love, seperti Harry Kane dari Inggris, Gareth Bale dari Wales dan Manuel Neuer dari Jerman, telah sepakat untuk mengenakan.
Namun, semenjak aturan tegas tersebut dikeluarkan FIFA, mereka membatalkan niat untuk mengenakan ban kapten kontroversial itu mengingat konsekuensinya cukup besar.