Deretan Momen Emas Sepanjang Sejarah Piala Dunia, Banyak Kejutan Lahir

VIVA Bola – Piala Dunia sepanjang sejarahnya selalu menarik. Sebagai olahraga paling diminati di muka bumi, seluruh mata tertuju setiap perhelatan akbar ini dilangsungkan.

Catatan penting lahir dalam pagelaran ini dari waktu ke waktu. Banyak momen-momen emas dan ikonik juga tercipta.

Berikut ini adalah tujuh momen ikonik dari sejumlah perhelatan sepanjang sejarah Piala Dunia.

Tentu momen ini tidak boleh dilewatkan. Ya, Timnas Uruguay mengukir sejarah dengan mencatatkan diri sebagai juara di edisi perdana Piala Dunia pada 1930.

Uruguay menjadi juara dalam pagelaran yang dilangsung di negara mereka sendiri. Kala itu di final, Le Celeste mengalahkan sesama jagoan Latin, Argentina dengan skor 4-2.

Turnamen tersebut kala itu diikuti oleh 13 negara dari tiga konfederasi.

2. Pele Juara Tiga Kali Piala Dunia

Edson Arantes do Nascimento, adalah sosok yang belum tergantikan di dunia sepakbola hingga saat ini. Pencapaiannya sangat luar biasa, mampu menjadi juara dunia sebanyak tiga kali.

Pele, begitu nama bekennya, sudah angkat piala sejak 1962, dan mengulanginya di 1966.

Namun yang paling dikenang ialah ketika dia tampil di Piala Dunia 1970. Pele menjadi superstar, bermain apik sepanjang turnamen, termasuk ketika menghantam Italia 4-1 di laga puncak, sekaligus menggenapi rekor juara Piala Dunia tiga kali.

3. Gol Ajaib Maradona

Diego Maradona menjadi fenomena di perhelatan Piala Dunia 1986. Kala itu namanya memang sedang melambung tinggi di kancah Eropa, sehingga kebintangan pemain bernomor punggung 10 tersebut juga sudah diprediksi.

Namun yang bikin publik tercenggang ialah aksinya dalam perempatfinal melawan Inggris dalam laga di Stadion Azteca.

Dia sukses mencetak gol setelah mengiring bola dari tengah lapangan dan melewati empat pemain Inggris, sebelum melumpuhkan kiper Peter Shilton.

Zinedine Zidane menjadi pahlawan kemenangan Timnas Prancis di final Piala Dunia 1998. Di depan publik sendiri, Les Bleus berhasil angkat trofi dan memaksa Brasil yang menjadi favorit dalam turnamen tersebut bertekuk lutut.

Dalam pertandingan tersebut Prancis secara mengejutkan menang 3-0. Dan Zidane memborong dua gol dengan sundulan memanfaatkan situasi sepak pojok dari Emmanuel Petit serta Youri Djorkaeff.

Atas penampilan apiknya, Zidane dalam duel tersebut terpilih sebagai amn of the match.

Menjadi tuan ruma besar Jepang dalam pagelaran Piala Dunia pertama di benua Asia, Korsel tampil penuh kejutan.

Di fase grup mereka mampu keluar sebagai pemuncak dengan Portugal serta Polandia, dan bermain imbang dengan Amerika Serikat.

Lanjuta ke babak 16 besar, mereka menyingkirkan Italia lewat extra time. Lalu di perempatfinal Spanyol tumbang melalui adu penalti.

Sayangnya di semifinal mereka takluk 0-1 dari Jerman. Dan dalam perebutan tempat ketiga, mereka juga kalah dari Turki.

Brasil adalah tim tersukses di pentas Piala Dunia. Lima gelar mereka dapatkan sejauh ini.

Di setiap kali perhelatan, mereka pun selalu dijagokan. Maka bila mereka tersingkir, itu akan selalu menjadi kejutan dan momen yang melekat dalam ingatan, apalagi bila harus kalah dengan skor besar 1-7.

Hal yang terjadi di Piala Dunia 2014 silam. Brasil benar-benar dibuat kehilangan muka oleh Jerman pada pertandingan semifinal di Estadio Mineirao, depan publiknya sendiri.

Harapan bisa angkat piala di rumah sendiri berujung tragis. Mereka menjadi bulan-bulanan oleh aksi Thomas Muller cs.

Pencapaian emas dibuat Timnas Kroasia dalam perhelatan di Rusia empat tahun silam. Catatan mereka melewati prestasi di 1998, dimana sukses lolos ke semifinal.

Pada 2018 silam, Kroasia mencapai final. Hal yang membuat banyak orang kaget, mengingat mereka bukan tim unggulan.



Prancis vs Kroasia di final Piala Dunia 2018.

Photo :

• fifa.com

Tapi faktanya Kroasia menginjak laga puncak, meski akhirnya mereka dari sang juara Prancis. Namun sebagai pelipur lara, andalan mereka, Luka Modric pun terpilih sebagai pemain terbaik dalam perhelatan tersebut.

Halaman Selanjutnya

Diego Maradona menjadi fenomena di perhelatan Piala Dunia 1986. Kala itu namanya memang sedang melambung tinggi di kancah Eropa, sehingga kebintangan pemain bernomor punggung 10 tersebut juga sudah diprediksi.