Dendam Lionel Messi masih Terbawa hingga Piala Dunia 2022

Lionel Messi menerima bola emas Piala Dunia 2014
Sumber :
  • Zimbio

VIVA – Kapten Timnas Argentina, Lionel Messi ternyata masih menyimpan luka atas kegagalan timnya menjuarai Piala Dunia 2014 lalu.

Penampakan Luka di Wajah Gianluigi Donnarumma karena Diinjak oleh Lawan

Ketika itu, Argentina harus puas jadi runner-up setelah kalah menyakitkan 0-1 di tangan Jerman. Gol tunggal Jerman tecipta pada babak tambahan oleh Mario Gotze.

Atas kegagalan itu, Messi bakal membawa dendam ke Piala Dunia 2022 Qatar yang berlangsung pada 20 November hingga 18 Desember mendatang.

Timnas Indonesia Makin Diminati! Sandy Walsh: Banyak Pemain Keturunan Ingin Dinaturalisasi

Mantan agen Messi, Fabian Soldini, mengatakan pemain asuhannya itu sulit melupakan kekalahan di Maracana 2014 silam.

"Saat saya di rumahnya, setelah tidak bertemu 10 tahun, dia mengatakan padaku 'Fabi, saya sering terbangun pada malam hari memikirkan final di Brasil selama bertahun-tahun," cerita Soldini pada Infobae.

54 Negara Berebut 16 Tiket Piala Dunia 2026, Ini Hasil Undian Kualifikasi Zona Eropa

"Dan saya bisa pastikan pada kalian, kalau hal itu terus menghantui pikirannya," tambah sang mantan agen yang masih berteman dengan Messi, meski telah berpisah pada 2005.

Memang usai kekalahan tersebut terlihat jelas Messi begitu terpukul. Air mata mengucur. Wajahnya memerah dan sering ditutup oleh seragamnya yang penuh noda usai pertarungan sengit selama 120 menit.

"Itulah seberapa besar cinta dia. Cinta dia terhadap tim nasional Argentina. Bukan Barcelona atau Newells's (Old Boys)," ucapnya.

"Cintanya pada Argentina. Cintanya pada Argentina begitu sangat besar," tambah Soldini menjelaskan kenapa kekalahan lawan Jerman begitu menyakitkan.

Meski belum berhasil memberikan gelar juara Piala Dunia, Messi akhirnya setidaknya bisa memberikan gelar juara Copa America untuk Argentina di tahun 2021 lalu.

Memasuki tahun 2022 ini, tentu target Messi kembali ke trofi Piala Dunia. Apalagi, Piala Dunia Qatar bisa dibilang adalah turnamen paling bergengsi terakhirnya berkostum Argentina.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya