Dampak Piala Dunia 2022, Imigran Hanya Diberi Waktu 2 Jam Kosongkan Hunian

Piala Dunia 2022
Sumber :
  • fifa.com

VIVA Bola – Qatar telah mengusir ribuan pekerja imigran dari blok apartemen di pusat kota Doha, di mana para penggemar sepakbola akan menginap selama Piala Dunia 2022 berlangsung. 

Eliano Ungkap Tijjani Reijnders Ingin Timnas Indonesia Hadapi Belanda di Piala Dunia 2026

Dilansir dari The Independent, satu blok hunian di distrik Al Mansoura sekitar 1.200 pekerja asing hanya diberi pemberitahuan dua jam untuk mengosongkan apartemen baru-baru ini. 

Pejabat kota kembali pada malam hari sekitar pukul 22.30 waktu setempat dan memaksa para pekerja keluar dan mengunci pintunya. Mereka yang tidak dapat kembali tepat waktu tak bisa mengumpulkan barang-barang mereka.

Kemanusiaan Lebih Penting dari Sepakbola: Timnas Indonesia, Sudan, Mesir Tolak Israel dan Korbankan Piala Dunia

Trofi Piala Dunia

Photo :
  • FIFA

Para pekerja menyatakan lebih dari selusin bangunan pada 26 Oktober 2022 telah dievakuasi dan dikunci oleh pihak berwenang, membuat ratusan pekerja asal Asia dan Afrika berebut tempat berlindung. Beberapa dari mereka terpaksa tidur di trotoar di luar salah satu bekas rumah mereka. 

Keberanian Timnas Indonesia Zaman Bung Karno, Lepas Tiket Piala Dunia Gegara Tolak Israel

Seorang pejabat pemerintah Qatar membantah pengusiran itu terkait dengan Piala Dunia. Ia mengutarakan itu semua dirancang dengan rencana komprehensif dan jangka panjang yang sedang berlangsung untuk mengatur kembali wilayah Doha.

“Semua telah dipindahkan ke akomodasi yang aman dan layak,” katanya sambil menambahkan bahwa permintaan untuk mengosongkan hunian akan dilakukan dengan pemberitahuan terlebih dahulu. 

Pekerja imigran dari India, Pakistan, Bangladesh, Nepal, Filipina, serta negara-negara Afrika termasuk Kenya dan Uganda merupakan 85 persen dari 2,8 juta penduduk Qatar. 

Banyak dari mereka yang digusur berprofesi sebagai sopir, buruh harian, dan pekerja kontrak lainnya dengan perusahaan yang tak bertanggung jawab atas hunian mereka.

Mohammed, seorang pengemudi asal Bangladesh, mengungkapkan bahwa ia telah tinggal di satu lingkungan selama 14 tahun hingga diusir pekan lalu, ketika ia diberi waktu 48 jam untuk meninggalkan vila yang ditinggali bersama 38 orang lainnya. 

Ia menuduh pihak berwenang mengusir orang-orang yang membantu membangun infrastruktur bagi Qatar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia. 

Kebanyakan orang diusir di lingkungan yang telah disewa pemerintah untuk menampung para penggemar Piala Dunia. Menurut laman penyelenggara, flat yang diiklankan dibanderol dengan harga USD 240 sampai 426 (sekitar Rp3,7 hingga 6,6 juta) per malam di daerah seperti Al Mansoura. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya