Klub Ukraina Desak FIFA Coret Timnas Iran dari Piala Dunia 2022
- twitter.com/EURO2020
VIVA Bola – Klub sepakbola Ukraina, Shakhtar Donetsk desak Federation Internationale de Football Association (FIFA) untuk mengeluarkan Iran dari Piala Dunia 2022 karena diduga mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
Kepala eksekutif Shakhtar Sergie Palkin menuduh Iran berperan dalam serangan terhadap Ukraina. Dia meminta agar Ukraina dijadikan pengganti Iran dalam Piala Dunia 2022 yang bakal diselenggarakan di Qatar.
Duel Timnas Irak Vs Iran
- Taherannews
“Ini akan menjadi keputusan adil yang dapat dijadikan pengingat bagi dunia mengenai sebuah rezim yang membunuh orang-orang terbaik mereka dan membantu membunuh warga Ukraina,” ujar Palkin dalam sebuah pernyataan sehari sebelum timnya bertanding melawan Celtic di Liga Champions, dikutip dari ESPN, Selasa 25 Oktober 2022.
Amerika Serikat mengaku memiliki bukti bahwa tentara Iran terlibat langsung dalam peperangan di Krimea dan mendukung serangan drone ke berbagai infrastruktur dan penduduk sipil Ukraina.
Kepala intelijen Ukraina, Kyrylo Budanov mengatakan bahwa Rusia telah menggunakan sekitar 330 drone “Shahed” buatan Iran. Kedua negara tersebut, lanjut dia, (Rusia dan Iran) sama-sama menyangkal drone itu buatan Iran.
Untuk diketahui, Iran mengawali laga Piala Dunia 2022 pada 21 November melawan Inggris. Kemudian mereka bakal menghadapi Wales dan Amerika Serikat di Grup B.
Wales lolos Piala dunia 2022 setelah mereka berhasil mengalahkan Ukraina dalam playoff Juni lalu.
Terkait kabar ini, FIFA masih belum memberi jawaban. Namun FIFA telah memberikan hukuman untuk Timnas Rusia berupa larangan main dalam playoff kualifikasi Piala Dunia bulan Maret lalu.
FIFA biasanya hanya menangguhkan tim nasional ketika pemerintah negara itu ikut campur menjalankan federasi sepakbola nasionalnya. (Antara)
Pertandingan Timnas Iran menghadapi Lebanon
- twitter.com/afcasiancup
Suriah Memanas, Menlu Iran Tuding Ulah AS-Israel untuk Kacaukan Stabilitas Asia Barat
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyebut peningkatan aktivitas kelompok teroris di Suriah bagian dari rencana AS-Israel untuk mengacaukan stabilitas Asia Barat.
