Klub Inggris Sudah Makmur, Harusnya Ada 'Brexit League'
- tiscali
VIVA Bola – General Manager Monza, Adriano Galliani menganggap gagasan Liga Super Eropa harusnya tanpa ada tim Inggris. Ini ibaratnya adalah Brexit League.
Di mana Inggris akan berdiri sendiri dan tidak lagi gabung dengan negara Eropa lainnya. Dalam sepakbola, menurut Galliani hal ini sangat pantas.
Dia memiliki alasan mengajukan gagasan tersebut. Yang utama adalah finansial klub-klub Inggris yang sudah cukup baik ketimbang klub dari negara lain.
"Liga Super Eropa bisa menjadi solusi, tapi tanpa Inggris. Seharusnya ada juga Brexit dalam sepakbola," kata Galliani, dikutip dari Marca.
"Ini akan jadi kejuaraan Eropa yang sesungguhnya, tanpa Inggris. 20 klub Inggris memiliki omset hampir empat kali lebih tinggi dari 20 klub Serie A," imbuhnya.
Liga Super Eropa sempat ramai diwacanakan oleh sejumlah klub papan atas Eropa. Mereka berniat menggelar itu guna menambah pendapatan.
Namun UEFA dan sejumlah operator kompetisi lokal menolak mentah-mentah. Menurut mereka klub penggagas cuma berpikir soal uang.
Bagi Galliani wajar saja jika klub menginginkan tambahan pemasukan. Karena yang mereka dapat selama ini masih kurang untuk membiayai operasional.
Namun, itu tidak berlaku bagi tim Inggris. Dia membandingkan Monza sebagai tim promosi Serie A dengan Nottingham Forest di Premier League.
"Monza mendapatkan 33 juta euro (Rp502 miliar) dari hak siar TV, Rp46 miliar di antaranya harus disumbangkan ke Serie B," tuturnya.
"Sedangkan klub Premier League yang baru promosi menghasilkan Rp2,4 triliun. Bagaimana saya bisa bersaing dengan Nottingham Forest?" imbuh Galliani.