Donnarumma Bukan Blunder, tapi Kena Jebakan Ancelotti
- Marca
VIVA – Gianluigi Donnarumma menjadi salah satu kambing hitam kegagalan PSG di babak 16 besar Liga Champions. Blundernya pada pertandingan leg kedua melawan Real Madrid membuat tim pada akhirnya harus angkat koper.
Pada laga itu padahal PSG sudah unggul 1-0 dan agregat 2-0. Namun apes, di menit 61, Donnarumma melakukan kesalahan fatal.
Dia salah memberikan operan kerena terus dipepet Karim Benzema hingga akhirnya terjadi gol balasan dari Madrid.
Setelah itu Los Blancos pun berhasil balik unggul menjadi 2-1. Dan selanjutnya menuutup duel dengan kemenangan 3-1.
Aksi Donnarumma pun dihujat banyak pihak, terutama fans PSG. Namun jangan salah, rupanya situasi itu sendiri dari awal sudah dirancang oleh pelatih Madrid, Carlo Ancelotti.
Ancelotti paham benar dengan kelemahan Donnarumma selama ini, yakni teknik mengontrol bola serta ketenangan ketika menerima backpass.
"Kami kesulitan merebut bola dari mereka, namun dengan pressin tinggi yang sudah kami coba di saat latihan, kami mendapatkan gol dan itu yang mengubah permainan," kata Ancelotti.
"Fans terus mendorong kami, tim juga menghasilkan banyak peluang. Ini menjadi malam yang indah dan kami sangat senang," ungkapnya lagi.
Ancaman Presiden PSG
Sementara usai pertandingan, presiden PSG, Nasser Al Khelaifi mengamuk. Bukan sekedar mencak-mencak kepada timnya, namun dia juga sampai memburu wasit pertandingan.
Diario AS menulis, seperti dilaporkan reporter  Monica Marchante, Nasser berteriak di koridor stadion. Dia mencari Danny Makkelie yang menjadi pengadil di pertandingan itu.
Tidak menemukan sang wasit, lalu Nasser menuju ke kantor Real Madrid. Di sana lalu ada sebuah insiden, dia menepis tangan seorang pegawai yang coba merekam kejadian tersebut, hingga ponsel yang digunakan terjatuh.
 Javier Herraez dari Cadena SER mengatakan, Nasser juga meminta agar rekaman tersebut dihapus.
Bukan cuma itu, Javier menjelaskan, Nasser bersama direktur olahraga Leonardo, sempat mengancam, dengan mengatakan, "saya akan membunuhmu".