Presiden Juventus Ngeyel, Lagi-lagi Tantang UEFA

Andrea Agnelli
Sumber :
  • instagram

VIVA – Presiden Juventus, Andrea Agnelli masih saja ngeyel soal penyelenggaraan Liga Super Eropa. Dia seperti tak takut dengan ancaman dari UEFA.

Paul Pogba Bisa Ngomong Bahasa Indonesia Berkat IShowSpeed: Minggir Lu Miskin

Sudah sejak awal gagasan ini muncul, UEFA menegaskan penolakan. Mereka mengancam klub yang ingin ikut serta dalam Liga Super Eropa akan diberi sanksi.

Juventus sebagai salah satu inisiator memunculkan kembali wacana ini. Respons dari Presiden LaLiga, Javier Tebas pun amat kejam. Dia menyamakan Agnelli dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin yang sedang dalam kecaman akibat invasi ke Rusia.

1 Poin yang Dibawa Juventus dari Markas Lille Sudah Cukup Membuat Motta Merasa Puas

Akan tetapi Agneli tak peduli. Sebab dia menganggap sepakbola Eropa butuh reformasi. Sudah lama tidak ada perubahan dan sejatinya klub bisa untung lebih banyak.

"Liga Super tidak gagal. Menurut pendapat saya, sepakbola Eropa membutuhkan reformasi. Saya tidak akan menerima pertanyaan tentang Tebas," ujar Agnelli, dikutip dari Tribal Football.

Vinicius Junior Korban Perselisihan Real Madrid dengan UEFA

Agnelli secara terbuka mengatakan UEFA pasti tahu betul apa yang dia kerjakan saat ini. Lagipula kontrak menyelenggarakan Liga Super Eropa telah banyak dapat persetujuan.

Logo Liga Super Eropa

Photo :
  • istimewa

Meski pada akhirnya beberapa klub yang awalnya mau ikut memilih untuk mengundurkan diri. Namun dipastikan Agnelli, kontrak yang sudah ditandatangani masih mengikat.

"UEFA tahu bahwa saya sebagai Presiden Juventus sedang mengerakan sesuatu yang berbeda. Liga Super adalah kerja kolektif dari 12 tim, bukan satu orang. 12 klub menandatangani kontrak 120 halaman dan masih mengikat," imbuhnya.

Agnelli juga mengecam UEFA serta operator kompetisi yang menolak gagasan Liga Super Eropa. Karena ini sama saja dengan monopoli usaha.

"Kompromi bukan lagi pilihan. Kita perlu reformasi yang lebih dalam. Apakah operator monopoli cocok untuk memimpin bisnis seperti sepakbola? Saya pikir tidak," tutur Agnelli.

"Saya pikir saya belum pernah mendengar kata Liga Super sebanyak yang saya miliki hari ini. Apa yang kami pikirkan adalah struktur pemerintahan tidak sesuai dengan tujuan. Saya tidak akan memikirkan produk alternatif, tapi bagaimana industri dijalankan."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya