Dorong Liga Super Eropa, Bos Juventus Dianggap Lebih Buruk dari Putin
VIVA – Para petinggi klub dan pemangku kepentingan sepakbola melakukan pertemuan tengah pekan ini di London. Mereka hadir dalam acara Business of Football Summit.
Yang menarik, salah satu isu dalam pertemuan tersebut adalah kemungkinan dipresentasikan Liga Super Eropa. Itu merupakan gagasan menggelar kompetisi baru yang setahun lalu sempat bikin heboh.
Diketahui ide Liga Super Eropa sempat muncul, namun langsung kolaps hanya dalam hitungan 48 jam karena penolakan publik, serta mundurnya para tim anggota yang tadinya sudah siap tampil. Kini yang tersisa dalam proyek tersebut hanya tinggal tiga klub saja, yakni Barcelona, Real Madrid, serta Juventus.
Dalam Business of Football Summit, ada rumor Andrea Agnelli akan tampil untuk memberikan penjelasan soal Liga Super Eropa. Tapi belum apa-apa, dia sudah mendapat reaksi sinis dari sejumlah pihak, salah satunya Javier Tebas selaku presiden LaLiga.
Yang jadi masalah bagi Tebas, ide Liga Super Eropa dianggap tidak masuk akal, karena belum ada penjelasan mutlak mengenai format. Bahkan dia juga menuding Agnelli beserta dua penggagas lain sudah berbohong ketika mengatakan kompetisi di tidak akan mengganggu liga lokal yang berjalan.
Kacaunya lagi, Tebas bahkan mengatakan bahwa Agnelli merupakan pembohong besar, bahkan lebih dari presiden Rusia Vladimir Putin, ketika membahas soal Liga Super Eropa ini.
"Setiap saya membaca tentang ini, selalu terlintas, mereka berbohong bahkan lebih dari Putin," kata Tebas dikutip Football Italia.
"Mereka mengaku liga yan diperkenalkan nanti tidak akan mengganggu liga nasional. Dipikirnya kami idiot atau bodoh. Kami tahu itu akan merusak," tegasnya.