Standar Ganda FIFA, Kapten Timnas Rusia: Mereka Lupa
- thesun
VIVA – Kapten Timnas Rusia buka, Artem Dzyuba, bukan suara soal keputusan FIFA dan UEFA menjatuhkan sanksi kepada negaranya tidak bisa ikut serta di berbagai kompetisi, termasuk Piala Dunia.
Secara tegas Dzyuba menyatakan bahwa FIFA dan asosiasi olahraga lain yang menghukum Rusia telah menerapkan standar ganda.
Terus terang Dzyuba bingung dengan yang terjadi. Dia heran mengapa kini atlet ikut menderita, dan pihak terkait yang menjatuhkan sanksi seolah lupa dengan slogan mereka soal olahraga tidak boleh terkait politik.
"Saya menolak standar ganda yang ada. Mengapa semua orang bisa seenaknya. Mereka selalu teriak olahraga menolak politik, namun saat berhubungan dengan Rusia, prinsip tersebut terlupakan," kata Dzyuba.
Secara pribadi, Dzyuba juga menolak situasi perang yang ada. Tapi yang membuatnya tak habis pikir, kini banyak orang di luar malah menghujat dan melontarkan ujaran kebencian kepada masyarakat Rusia yang sejatinya mungkin tidak tahu apa yang terjadi.
"Bagi saya, perang akan berakhir, namun hubungan antar manusia tetap berlanjut." tegasnya dikutip Mirror.
Sanksi dari FIFA sendiri diberlakukan karena invasi yang dilakukan Rusia kepada Ukraina. Bukan cuma timnas mereka yang dilarang tampil, namun juga semua klub negara beruang merah.
Sebelumnya legenda sepakbola Mesir, Mohamed Aboutrika, menyemprot FIFA selaku induk federasi sepakbola dunia atas standar gandanya terhadap Rusia dan Israel. Dia ingin Israel menerima hukuman yang sama dengan Rusia.
FIFA belum lama ini mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa Rusia disanksi dari seluruh kompetisi sepakbola, baik level klub maupun timnas. Tak hanya FIFA, Komite Olimpiade Dunia (IOC) juga menerapkan hukuman yang sama kepada seluruh atlet dari Rusia.
Hukuman itu dikeluarkan sebagai imbas dari serangan militer Rusia kepada Ukraina sejak akhir Februari lalu.
Banyak pihak mengapresiasi tindakan cepat FIFA untuk mensanksi Rusia. Namun, belakangan organisasi yang dipimpin oleh Gianni Infantino itu juga mendapat kritikan tajam.
Hal itu dilontarkan oleh Aboutrika. Pria asal Mesir itu menilai FIFA telah pilih kasih atau menerapkan standar ganda.
Pasalnya, FIFA hingga saat ini tak pernah memberikan sanksi pada Israel yang notabene melakukan hal yang serupa dengan Rusia. Bahkan, hingga saat ini Israel masih melakukan agresi militer ke Palestina yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa dari kalangan wanita dan anak-anak.
"Keputusan untuk mensanksi klub dan tim Rusia dari semua kompetisi harus disertai dengan larangan terhadap mereka yang berafiliasi dengan Israel, yang telah membunuh anak-anak dan wanita di Palestina selama bertahun-tahun," katanya.