Krisis Ukraina, UEFA Didesak Pindahkan Venue Final Liga Champions

Trofi Liga Champions.
Sumber :
  • Twitter/@ChampionsLeague

VIVA – UEFA mendapat tekanan untuk memindahkan venue final Liga Champions 2021/22 dari Saint Petersburg karena ancaman konflik antara Rusia dan Ukraina.

Korsel Kirim Jet Tempur saat 11 Pesawat Militer China dan Rusia Masuki Zona Pertahanan Udaranya

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan, tidak ada kemungkinan bagi Rusia untuk diizinkan menjadi tuan rumah turnamen sepakbola besar akibat dari keputusannya menyerang negara berdaulat.

Partai puncak Liga Champions musim ini dijadwalkan akan berlangsung di Stadion Krestovsky, pada 28 Mei 2022.

Puluhan Anggota Parlemen Inggris Desak Pemerintah Beri Sanksi Israel

Badan sepakbola Eropa mengatakan bahwa pihaknya belum mau memindahkan venue final. Dalam sebuah pernyataan, mereka mengatakan: "UEFA secara konstan dan cermat memantau situasi. Saat ini, tidak rencana untuk mengubah venue."

Namun, UEFA sebelumnya mampu memindahkan laga final Liga Champions dua musim terakhir dalam waktu relatif singkat.

Bersahabat Dekat dengan Trump, Putin Optimis Hubungan Rusia-AS Bakal Mencair

Final musim 2020/21, yang mempertemukan Chelsea vs Manchester City, sejatinya akan dimainkan di Saint Petersburg. Akan tetapi, venue dipindahkan ke Porto karena pembatasan perjalanan akibat COVID-19.

COVID-19 juga membuat final Liga Champions musim 2019/2020 dipindahkan dari Istanbul ke Lisbon, di mana saat itu Bayern Munich mengalahkan Paris Saint-Germain.

Ketegangan antara Rusia dan Ukraina meningkat setelah presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah yang memisahkan diri, sementara Ukraina sedang mempertimbangkan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan tetangga mereka.

Maka dari itu, PM Johnson mengatakan kepada parlemen Inggris bahwa Rusia tidak mungkin bisa menjadi tuan rumah turnamen sepakbola. 

"Sangat penting di saat kritis ini bahwa presiden Putin memahami bahwa apa yang dia lakukan akan menjadi bencana bagi Rusia," kata PM Johnson kepada anggota parlemen Inggris, seperti dikutip Sky Sports, Selasa 22 Februari 2022.

"Dan jelas tanggapan dunia atas apa yang telah dia lakukan di Donbas bahwa dia akan berakhir dengan Rusia yang lebih miskin akibat dari sanksi yang akan diterapkan dunia."

"Rusia yang lebih terisolasi. Rusia yang berstatus paria, dan tidak ada peluang untuk mengadakan turnamen sepakbola di Rusia yang menginvasi negara-negara berdaulat."

"Rusia yang terlibat dalam konflik berdarah dan melemahkan dengan sesama negara Slavia. Hasil yang mengerikan bagi presiden Putin. Saya berharap dia mundur dari jurang dan tidak melakukan invasi," jelas PM Johnson.

Manajer Manchester City, Pep Guardiola

Pengakuan Mengejutkan Guardiola: Ada yang Minta Saya Dipecat, Tapi Manchester City Tidak Melakukannya karena...

Pengakuan Mengejutkan Guardiola: Ada yang Minta Saya Dipecat, Tapi Manchester City Tidak Melakukannya karena...

img_title
VIVA.co.id
30 November 2024