IOC Tolak Rencana FIFA Gelar Piala Dunia 2 Tahun Sekali

Trofi Piala Dunia
Sumber :
  • belta.by

VIVA – Rencana FIFA untuk menggelar Piala Dunia dua tahun sekali kembali mendapat penolakan. Kali ini penolakan datang dari Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Optimis, Erick Thohir Targetkan Timnas Indonesia Tembus Ranking 50 FIFA

Presiden IOC, Thomas Bach, telah menegur FIFA terkait rencana menggelar Piala Dunia dua tahun sekali, dalam pertemuan jelang pembukaan Olimpiade musim dingin di Beijing, pada Kamis 3 Februari 2022, waktu setempat.

Selain itu, Bach juga menyindir presiden FIFA, Gianni Infantino, yang tidak datang ke Beijing untuk mendengar kritikan tentang rencana mereka menggelar Piala Dunia dua tahun sekali.

Eliano Ungkap Tijjani Reijnders Ingin Timnas Indonesia Hadapi Belanda di Piala Dunia 2026

"Kami semua sangat ingin mendiskusikan proposal FIFA terkait Piala Dunia dua tahunan bersama dengan presiden FIFA dan anggota IOC," ujar Bach, seperti dikutip dari Japan Today, Jumat 4 Februari 2022.

"Namun harapan ini bertentangan, karena dia (Infantino) membatalkan kunjungannya ke Beijing sehari sebelum kemarin," sambung Bach.

Kemanusiaan Lebih Penting dari Sepakbola: Timnas Indonesia, Sudan, Mesir Tolak Israel dan Korbankan Piala Dunia

Infantino diperkirakan akan hadir secara virtual, baik dari markas FIFA di Zurich, Swiss atau dari Doha, Qatar, tempat dia berkantor menjelang Piala Dunia 2022.

Sebelumnya, Infantino telah mendorong rencana untuk menggelar Piala Dunia pria dan wanita setiap dua tahun, bukan empat tahun.

FIFA yakin, rencana itu akan mempercepat pengembangan sepakbola di seluruh dunia, menutup kesenjangan antara klub-klub Eropa dengan tim nasional yang mendominasi kompetisi, dan menambah miliaran dolar pendapatan yang nantinya bisa dibagi kepada 211 federasi nasional.

Infantino mendapat dukungan kuat dari Afrika mengenai rencana tersebut. Namun, badan sepakbola Eropa dan Amerika Selatan mengatakan bahwa mereka akan memboikot rencana FIFA jika menggelar Piala Dunia dua tahun sekali.

Rencana FIFA itu tidak memiliki peluang untuk berhasil, kata presiden CONMEBOL, Alejandro Dominguez kepada The Associated Press, pada pekan lalu.

Sementara itu, presiden Komite Olimpiade Afrika, Mustapha Berraf, memimpin kubu oposisi di IOC, dan mengatakan, Piala Dunia dua tahun sekali akan memiliki dampak besar di benuanya.

"Rencana yang dipromosikan oleh FIFA seperti yang kita bicarakan akan menciptakan kerusakan yang tak terukur dan membahayakan olahraga secara umum," ujar Berraf.

Lalu, peraih medali emas tenis meja Olimpiade, Seung Min Ryu, menegaskan, menggelar Piala Dunia dua tahun sekali akan menambah beban kerja pemain dan membahayakan kesehatan mereka.

"Ada titik di mana para atlet harus mengatakan: 'Berhenti'," tegas Ryu.

Setelah mendapat empat kali intervensi dari anggota IOC, Bach meminta seluruh anggota yang hadir untuk tepuk tangan agar segala aspirasi itu bisa disampaikan kepada Infantino.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya