Xavi Ngamuk dan Malu Barcelona Tersingkir di Liga Champions
- Tangkapan layar
VIVA – Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez murka usai timnya turun kasta dari Liga Champions ke Liga Europa
Barcelona dipecundangi Bayern Munich 0-3 dalam laga terakhir Grup E Liga Champions di Allianz Arena, Kamis dini hari WIB, 9 Desember 2021.
Kekalahan memalukan itu memastikan nasib Blaugrana di kompetisi level atas klub-klub Eropa tersebut, usai Benfica finis di tempat kedua, setelah mengalahkan Dynamo Kiev di Lisbon.
Kegagalan Barca lolos ke sistem gugur Liga Champions ini adalah untuk pertama kalinya sejak 2000/01 silam.
Selain itu, ini juga menjadi pelengkap nasib mengenaskan Barca yang kini terdampar di peringkat ketujuh LaLiga dan 16 poin di belakang pemimpin klasemen Real Madrid
Usai pertandingan, Xavi mengakui bahwa klub tidak pantas untuk maju ke babak 16 besar Liga Champions.
Dia mengecam timnya karena tidak mampu bersaing melawan Bayern.
"Hari ini, Bayern lebih baik dari kami, mereka lebih unggul. Kami telah mencoba; kami telah menekan, mengambil bola dari mereka tetapi situasi kami adalah kenyataan pahit yang kami miliki," kata Xavi kepada Sanish Tv.
"Sungguh mengganggu saya menghadapi kenyataan ini, saya marah. Barca tidak pantas menerima ini. Ada banyak keadaan yang membuat kami seperti ini," sambungnya.
Pelatih sekaligus legenda Barca itu pun mengakui bahwa posisi mereka di Liga Europa adalah nasib yang realistis untuk mereka. Dia menyadari, Barca pantas bermain di Liga Europa
"Hari ini adalah awal dari babak baru bagi kami dan kami harus mulai menuntut lebih banyak dari diri kami sendiri, kami harus menggunakan ini sebagai titik balik untuk mengubah banyak hal," ucapnya.
"Hari ini kami tidak bersaing dengan tim papan atas dan kenyataan kami adalah bahwa kami adalah tim Liga Europa," imbuhnya.
Xavi pun berharap para pemainnya bisa bangkit. Dia menegaskan, Liga Europa harus menjadi titik balik kebangkitan Barcelona.
“Kami akan menghadapi kenyataan ini dengan semua martabat di dunia dan bekerja untuk membawa Barca kembali ke tempat yang layak kami tuju, yang bukan Liga Europa," tegasnya.
"Tantangan Liga Europa? Kami harus memenangkannya, memenangkan setiap pertandingan dan gelar juara," tegasnya.