Performa Buruk Timnas Myanmar Imbas Kudeta Militer
- aseanfootball.org
VIVA – Timnas Myanmar menelan kekalahan telak dalam pertandingan perdana Grup A Piala AFF 2020. Bermain di National Stadium melawan Timnas Singapura, Minggu malam WIB 5 Desember 2021, mereka takluk dengan skor 0-3.
Ketiga gol tuan rumah dicetak pada babak pertama. Safuwan Afandi yang membuka keunggulan Singapura melalui sundulan pada menit 34.
Selang lima menit kemudian Ikhsan Fandi yang membobol gawang Myanmar. Striker yang bermain di Liga Norwegia bersama FK Jerv itu kembali mencatatkan namanya di papan skor pada pengujung babak pertama.
Pelatih Myanmar, Antoine Hey mengatakan mental bermain anak asuhnya benar-benar tidak terlihat. Mereka semua kesulitan menghadapi Singapura.
Hal ini menurut dia tak lepas dari jeda yang begitu lama dari kompetisi Myanmar. Sepakbola tak bisa dijalankan karena adanya konflik yang disebabkan kudeta militer.
Situasi keamanan Myanmar tidaklah kondusif. Itu juga berdampak kepada skuad asuhan Antoine yang beberapa pemainnya menolak untuk bergabung dengan Timnas.
"Kami mengalami kesulitan dalam pertandingan tadi dan itu adalah hasil dari jeda yang lama dari Liga. Mental bermain kami tidak terlihat," kata Antoine, dikutip dari laman resmi AFF.
Singapura Juga Tak Puas
Dari kubu Singapura, pelatih Tatsuma Yoshida juga tidak puas meski anak asuhnya bisa menang telak. Dia beralasan, di babak kedua yang tak menghasilkan gol seharusnya tidak terjadi.
Juru taktik asal Jepang itu ingin pada pertandingan berikutnya di Grup A Piala AFF, para pemain bisa lebih baik lagi. Mereka tidak boleh merasa puas karena perjalanan masih panjang.
"Kami mencetak tiga gol di babak pertama, tapi tidak ada di babak kedua. Kami harusnya bisa tampil lebih baik lagi di pertandingan berikutnya," tutur Tatsuma.