Alasan Wonderkid Bayern Munich Pilih Timnas Jerman Ketimbang Inggris
- Bavarian Football Works
VIVA – Wonderkid Bayern Munich, Jamal Musiala, yang masih berusia 18 tahun telah banyak menyesuaikan diri terhadap kariernya sejauh ini, dengan tinggal di dua negara, dan mewakili keduanya.
Musiala tampil cukup mengesankan bersama Timnas Inggris di level junior, dan sekarang dia membantu Timnas Jerman lolos ke Piala Dunia 2022.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang serang itu memang lahir Jerman, tempat ibunya berasal, tetapi memiliki ayah yang berkebangsaan Inggris.
Karier Internasional Musiala
Dia pun mewakili Inggris dari level U-15 hingga U-21, meski sempat bermain dengan Timnas Jerman U-16 pada 2018 sebelum memutuskan gabung dengan timnas senior pada 2021 untuk tampil di ajang EURO 2020.
Pada Selasa dini hari WIB, 12 Oktober 2021, Musiala mencetak gol internasional perdananya saat Der Panzer mengalahkan Makedonia Utara 4-0 untuk memastikan mereka meraih tiket ke Qatar.
Sedangkan di Bayern Munich, Musiala telah bermain sebanyak 48 kali dan mencetak 11 gol sejak dipromosikan ke tim utama pada 2021. Dia juga sukses mengantarkan Die Bayern meraih gelar Bundesliga pada musim lalu.
Alasan Pilih Timnas Jerman
Musiala mengawali karier juniornya bersama Chelsea sejak berusia tujuh tahun hingga 2019 sebelum memutuskan pulang di negara kelahirannya. Dia mengakui, kendala bahasa jadi alasannya kesulitan beradaptasi di Inggris.
Makanya, Musiala menilai, keputusannya untuk membela Timnas Jerman adalah hal yang tepat. Sebab, dia merasa nyaman berada di skuad negara tersebut, dan tidak menyesal saat menolak tawaran dari Inggris.
"Terkadang saya tidak suka memikirkannya karena ini adalah keputusan yang suliy dan terkadang lebih baik memikirkan hal lain daripada hanya membuat keputusan," kata Musiala kepada program TV, MOTDx, yang disiarkan BBC.
"Pada akhirnya, saya hanya berpikir apa yang terbaik untuk saya, dan di aman itu akan terasa paling nyaman. Saya memilih Jerman, dan Anda tidak dapat melihat ke belakang," ujarnya.
"Semua berjalan ke arah yang benar. Saya merasa telah membuat keputusan yang tepat, meskipun Inggris mencapai final (EURO 2020). Saya tidak merasa menyesal, dan saya masih memiliki rasa cinta kepada Inggris," ucapnya.