Insiden Hotel Bikin Modric Marahan dengan Rekan Setim Selama 3 Tahun
- ESPN
VIVA – Bintang Real Madrid, Luka Modric mengungkapkan bahwa dia pernah memiliki keretakan hubungan selama tiga tahun dengan rekan setimnya di Timnas Kroasia, Mario Mandzukic. Ini terjadi setelah insiden di lift hotel.
Mandzukic, yang membuat 89 penampilan untuk negaranya selama 11 tahun, memutuskan untuk pensiun dari sepakbola pada pekan lalu. Dia sebelumnya berkarier di Dinamo Zagreb, Bayern Munich, Atletico Madrid hingga Juventus.
Mandzukic mengumumkan keputusannya dalam sebuah posting Instagram yang menyertakan gambar sepasang sepatu bola tua. "Mario kecil yang terkasih," katanya dalam sebuah pesan untuk dirinya yang lebih muda. "Saat Anda mengenakan sepatu bot ini untuk pertama kalinya, Anda bahkan tidak bisa membayangkan apa yang akan Anda alami dalam sepakbola.
"Anda pada akhirnya berhasil mencetak gol di panggung terbesar dan Anda akan memenangkan trofi terbesar dengan klub terbesar. Dengan bangga mewakili negara Anda, Anda akan membantu menulis sejarah olahraga Kroasia..."
Setelah pengumuman pensiunnya, banyak yang memberikan penghormatan kepada striker berusia 35 tahun itu, termasuk mantan rekan setimnya di tim internasional Modric. Namun menariknya, Modric mengungkapkan fakta yang mengejutkan.
Faktanya, gelandang Real Madrid itu berbicara tentang hubungannya yang sulit dengan Mandzukic dalam kutipan menarik dalam otobiografi barunya 'My Game'. "Mario adalah pria yang spesial. Terkadang dia terlihat pemarah," tulis Modric.
"Mereka yang tidak mengenalnya dengan baik akan berpikir bahwa pada kenyataannya, dia selalu mengerutkan kening. Selama ini saya mengenal Mario sebagai anak yang hebat, dengan hati yang besar. Saya mencintainya sejak hari pertama, meskipun butuh waktu lama untuk memahaminya."
"Kami menghabiskan banyak waktu bersama di tim nasional. Pada kunjungan ke Islandia, ketika kami akan pergi ke Piala Dunia di Brasil, saya bertemu Mandzukic di depan lift hotel. 'Ayo Mario, kita akan bekerja keras hari ini,' kataku padanya."
"Ini biasa dilakukan, karena berkali-kali para pemain saling menyemangati dalam latihan atau sebelum pertandingan. Tapi Mandzukic, bagaimanapun, mengejutkan saya dengan reaksinya: 'Lihat dirimu sendiri, tinggalkan aku.' Reaksinya itu membuat saya cukup terganggu."
"Saya selalu memiliki hubungan yang baik dengan Mario. Kami terus berhubungan baik dengannya sampai di momen itu. Kemudian ada keheningan, hubungan menjadi dingin (antara saya dengan dia)."
“Jika dia bijaksana, dia akan segera mengklarifikasinya. Atau dalam laga tim nasional berikutnya. Tapi saya juga tertantang. Ketika dua orang yang jarang berkomunikasi, energi hilang. Terus terang, dia salah, tetapi dia tidak mau mengambil langkah pertama (untuk klarifikasi)."
Empat tahun kemudian, ketika Kroasia bersiap untuk bermain di Piala Dunia 2018, Modric ingin mencoba dan berhubungan kembali dengan Mandzukic. Dan ternyata, permasalahan itu semua salah paham besar.
"Saya menunggu saat yang tepat dan memulai percakapan. Saya ingin mengatakan kepadanya betapa menyesalnya saya karena kami tidak lagi memiliki hubungan dekat. Saya tertarik untuk mengetahui alasan mengapa hubungan kami dingin selama lebih dari tiga tahun."
"Kami berbicara secara terbuka dan melihat bahwa masalahnya muncul entah dari mana. 'Saya tidak marah kepada Anda. Saya pikir Anda marah kepada saya', katanya kepada saya. Saya mengatakan hal yang sama. Dan sejak saat itu, energi positif mengalir antara Mario dan saya lagi."
"Selanjutnya, kami mulai bisa berbagi. Kami tahu sama-sama keras kepala. Tapi dia adalah orang yang akan saya ajak saat bertarung. Karena saya tahu dia akan memberikan segalanya, melindungi Anda dan tidak pernah mengkhianati Anda."