Tragis, Nasib Mantan Bomber Chelsea Penghancur Liverpool di Liga Swiss

Demba Ba saat diperkenalkan sebagai pemain FC Lugano
Sumber :
  • twitter.com/Bolzplazz

VIVA – Petualangan penyerang asal Senegal, Demba Ba hanya seumur jagung di Liga Swiss. Dia cuma mencatatkan 48 menit penampilan bersama tim barunya, FC Lugano.

Pep Guardiola Akui Harapan Manchester City Pertahankan Gelar Premier League Sudah Sirna, Jika...

Mantan bomber Chelsea itu bergabung dengan klub Liga Super Swiss, FC Lugano pada Juni 2021 dengan status bebas agen setelah meninggalkan klub Turki, Istanbul Basaksehir.

Demba Ba membuat tiga penampilan untuk Lugano dan mengumpulkan waktu bermain kurang dari satu jam. Namun kini, pemain berusia 36 tahun itu dikabarkan telah meninggalkan FC Lugano.

Rafael Benitez Tak Anggap Ronaldo sebagai Pemain Terbaik yang pernah Dilatihnya, Ternyata Sosok yang Tidak Mengakuinya..

Melansir TalkSport, hal itu seiring adanya perubahan kepemilikan klub asal Swiss selatan tersebut. Pengusaha AS Joe Mansueto, pemilik klub MLS Chicago Fire, baru saja mengambil alih FC Lugano.

Pintu Universitas di Eropa Mulai Tertutup Bagi Mahasiswa Tiongkok

Dan, Demba Ba kini sudah tidak lagi menjadi pemain FC Lugano. Dia tak masuk rencana klub di bawah pemilik baru dan telah kembali ke tempat tinggalnya di Prancis. 

Demba Ba pernah menjadi salah satu striker paling menakutkan di Premier League. Dia pernah memperkuat West Ham United, Newcastle United dan Chelsea.

Salah satu penampilannya yang paling fenomenal dan sulit  dilupakan adalah saat ia menghancurkan harapan Liverpool menjuarai Premier League setelah menanti selama 24 tahun.

Dia mencetak gol kemenangan untuk Chelsea saat berhadapan dengan Liverpool yang memberi Manchester City mahkota Premier League.

Demba Ba memanfaatkan kesalahan Steven Gerrard saat mengontrol bola untuk mencetak gol pembuka Chelsea dalam kemenangan 2-0 di Anfield pada April 2014.

Ba juga mencetak gol melawan Manchester United tahun lalu di Liga Champions saat Istanbul Basaksehir memastikan kemenangan 2-1.

Gol itu terbukti memiliki dampak besar, karena MU kemudian turun ke Liga Europa setelah finis ketiga di grup, di bawah PSG dan RB Leipzig.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya