Gempar, Eks Timnas Inggris Bongkar Fenomena Seks Bebas di Olimpiade

Mantan pemain Timnas Inggris, Micah Richards
Sumber :
  • The Times

VIVA – Eks Timnas Inggris, Micah Richards buka-bukaan tentang fenomena seks bebas di Olimpiade.

Loyalitas Saka kepada Timnas Inggris Diragukan, Arteta Kasih Pembelaan

Micah Richards memperkuat Britania Raya di Olimpiade London 2012. Tim besutan Stuart Pearce saat itu diperkuat pemain-pemain Premier League seperti Daniel Sturridge, Craig Bellamy, hingga Ryan Giggs.

Namun, mereka tersingkir di babak 16 besar usai kalah adu penalti dari Korea Selatan 4-5, setelah bermain imbang 1-1.

Atlet Indonesia di Olimpiade Dapat Ribuan Es Krim

Pemain yang pernah memperkuat Manchester City itu mengaku, kegagalan itu tak lepas dari lingkungan di kampung Olimpiade. 

Menuju Olimpiade LA 2028, PP Pordasi Geber Program Animal Welfare

Dalam perbincangannya dengan mantan pemain Liverpool, Jamie Carragher di podcast The Greatest Game, Richards menyebut, kehidupan di sana sangat kacau karena siapa saja bisa berhubungan seks.

Para atlet bisa melakukan seks bebas satu sama lain di Kampung Olimpiade. Bahkan, sang manajer Stuart Pearce sampai membawa tim keluar dari perkampungan atlet karena karena situasinya sudah sangat mengganggu.

“Kami ada di perkampungan tersebut dan itu sangat kacau. Semua atlet dan segala testoteron ini, dan semua gratis di sana. Memang, Britania Raya punya bloknya sendiri, tapi semua orang bisa bersama-sama di sana. sangat kacau, sehingga Stuart Pearce membawa kami keluar dari perkampungan," kata Richards, dikutip Daily Star.

"Itu memang gila, semua orang ada di sana dan ada berpikir apa yang terjadi di sini. Anda bisa menemukan atlet-atlet angkat besi, beberapa tampak seperti monster berjalan. Juga ada para perenang aduhai dan langsing, lalu atlet-atlet olahraga beregu," jelasnya.

Kisah kehidupan seks bebas di kampung Olimpiade bukan kali ini saja diungkap oleh mantan atlet. Sebelumnya juga ada pengakuan mantan atlet tenis meja putra asal Inggris, Matthew Syed.

Dia mengaku, selama berada dua pekan di kampung Olimpiade, jumlah aktivitas seksualnya lebih banyak daripada yang pernah ia lakukan sepanjang hidupnya.

"Saya sering ditanya apakah Kampung Olimpiade, restoran besar dan konglomerasi perumahan yang menampung atlet top dunia selama Olimpiade - adalah pesta seks? Jawaban saya selalu benar," kata Syed, dikutip The Sun.

"Saya memainkan pertandingan pertama saya di Barcelona pada tahun 1992 dan lebih sering bercinta dalam dua setengah minggu itu daripada di sisa hidup saya hingga saat itu," sambungnya.

Matthew Syed yang saat ini berusia 50 tahun juga mengungkapkan, fisik dan penampilan pun tak berlaku di sana. Seorang atlet dapat berhubungan seks dengan siapa pun yang mereka inginkan.

“Artinya dua kali, yang mungkin kedengarannya tidak banyak, tetapi untuk seorang sarjana berusia 21 tahun dengan gigi bengkok, itu adalah keajaiban kecil. Barcelona, bagi banyak dari kita, perawan Olimpiade, sama banyaknya dengan seks dan olahraga," jelasnya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya