Terkuak, Momen Keberanian Rashford, Sancho dan Saka di Final EURO 2020
- Independent
VIVA – Euro 2020 memang telah usai. Timnas Italia berhasil keluar sebagai juaranya. Namun, cerita di balik partai final masih menarik untuk dibahas.
Salah satu kisah menarik tersebut hadir dari Timnas Inggris. Terlebih, jelang momen penentuan di babak adu penalti.
Seperti diketahui, penentuan juara Euro 2020 harus ditentukan melalui adu penalti. Sial bagi Inggris, mereka gagal menjadi juara setelah tiga penendangnya gagal menunaikan tugasnya dengan sempurna.
Tembakan Marcus Rashford menerpa tiang gawang. Sementara, eksekusi Jadon Sancho dan Bukayo Saka berhasil dimentahkan kiper Italia, Gianluigi Donnarumma.
Kegagalan tersebut membuat ketiganya menjadi korban bully dan rasisme di media sosial. Mereka dianggap tak becus menjadi eksekutor dan gagal membuat The Three Lions menjadi juara di rumah sendiri.
Padahal, butuh keberanian ekstra untuk menjadi penendang dalam adu penalti. Terlebih, di momen yang sangat menentukan seperti laga final seperti dikutip The Sun.
Dan ketiganya telah menunjukkan bahwa mereka memiliki mental baja. Itu terlihat dalam sebuah video yang belum lama ini diunggah di media.
Rashford, Sancho, dan Saka tanpa ragu mengiyakan keputusan manajer Gareth Southgate yang menunjuk mereka sebagai penendang penalti. Tak ada keraguan sama sekali saat mereka ditunjuk untuk maju sebagai algojo.
Rashford dan Sancho sepertinya memang disiapkan Southgate sejak awal untuk menjadi eksekutor bila sampai harus adu penalti. Sial, ketiganya gagal melaksanakan tugasnya dengan sempurna.
Meski menjadi korban rasisme, tapi mereka terus mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Pihak berwenang pun sudah mulai bergerak untuk mencari para pelaku bully kepada tiga pemain tersebut.
Sancho sendiri saat ini tengah menyelesaikan proses transfernya ke Manchester United. Dia ditebus dari Borussia Dortmund senilai £73 juta.
Sementara, Rashford sedang menjalani masa pemullihan akibat cedera yang dialami usai Euro 2020. Dan Saka sedang menikmati masa rehat sebelum kembali ke Arsenal untuk menjalani pramusim.