Arsene Wenger Dukung Wacana Piala Dunia Diadakan 2 Tahun Sekali

Mantan manajer Arsenal, Arsene Wenger
Sumber :
  • Twitter/@EuropaLeague

VIVA – Mantan manajer Arsenal, Arsene Wenger, mendukung wacana yang digulirkan Badan Sepakbola Dunia (FIFA) untuk mengadakan Piala Dunia setiap dua tahun sekali.

Deretan Fakta Menarik Jelang Pertandingan Timnas Indonesia vs Filipina, Skuad Garuda Punya Peluang Menang

Saat ini, FIFA memang sedang mengkaji kemungkinan untuk menggelar Piala Dunia setiap dua tahun sekali, ketimbang empat tahun sekali seperti sekarang ini.

Ketika rencana ini mengemuka, banyak pihak yang menentang karena dianggap bakal menambah beban para pemain. Akan tetapi, Wenger mempunyai solusi atas kekhawatiran tersebut.

Dokter Tim Persib Ungkap Kondisi Cedera Dedi Kusnandar

Wenger yang saat ini bertugas sebagai kepala pengembangan sepkabola global FIFA, memiliki agenda untuk merestrukturisasi pertandingan internasional.

Sebab, menurut Wenger, jadwal laga internasional yang ada saat ini sudah ketinggalan zaman.

Respons Palestina Usai Norwegia Tolak Lawan Israel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

"Saya selalu merasa bahwa banyak istirahat pendek agak tidak menguntungkan bagi para pemain. Itu selalu merupakan momen ketidakpastian," ujar Wenger kepada Kicker.

"Bagaimana perasaan para pemain secara setelah itu? Apakah Anda kembali dengan cedera?" ucapnya.

"Inilah yang terjadi pada Robert Lewandowski, yang cedera bersama Timnas Polandia saat melawan Andorra. Itu menghancurkan seluruh musim Bayern Munich di Liga Champions," katanya.

Wenger pun mencba memberi solusi, yakni menempatkan jadwal jeda internasional menjadi satu kali dalam setahun dengan durasi satu bulan lamanya.

"Timnas dapat bertemu pada Oktober, memainkan tujuh pertandingan kualifikasi selama sebulan dan kemudian memainkan final turnamen pada Juni," ungkap pria asal Prancis tersebut.

"Kami ingin mengurangi jumlah pertandingan. Itu sangan penting karena kami bisa melihat kondisi para pemain," tuturnya.

Dengan perubahan tersebut, Wenger mengatakan, bahwa turnamen akbar akan bisa digelar lebih sering. Apalagi, para penggemar pasti bakal memiliki turnamen lebih banyak ketimbang laga kualifikasi.

"Kami menjami masa istirahat setelah setiap turnamen. Pikir seperti ini bisa terjadi pada Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Kemudian, Piala Eropa 2027 dan turnamen kontinental lainnya. Lalu, Piala Dunia 2028 dan seterusnya," jelasnya.

"Semua kompetisi akan tetap berlangsung hingga 2024, dan perubahan hanya dapat dilakukan setelah itu. Lebih banyak pertandingan fase gugur, dan lebih sedikit kualifikasi. Itulah yang diinginkan penggemar saat ini," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya