Kekuatan Timnas Belanda yang Membuat Ceko Ketar-ketir
- twitter.com/EURO2020
VIVA – Timnas Republik Ceko menyadari betul kekuatan Belanda. Kedua tim bakal saling berhadapan dalam babak 16 besar EURO 2020 yang berlangsung di Puskas Arena, Budapest, Hungaria pada Minggu malam WIB 27 Juni 2021.
Pelatih Ceko, Jaroslav Ilhavy menilai Timnas Belanda punya kekuatan menakutkan di bagian penyerangan. Skuad asuan Frank de Boer begitu agresif ketika melancarkan serangan.
Karena itulah dia meminta anak asuhnya untuk bisa fokus dan bekerja keras bukan cuma untuk bertahan, tapi juga ketika melancarkan serangan ke lini belakang Belanda.
Ketika mereka keluar menyerang dan bisa memanfaatkan menjadi gol, keuntungan akan didapatkan. Itu akan membuat Belanda berbalik dalam keadaan tertekan.
Semua pemain dituntut oleh Ilhavy untuk menampilkan permainan terbaik. Jika itu tidak dilakukan, mereka kemungkinan besar akan gagal dalam pertandingan ini.
"Ini bukan tentang sistem taktis Belanda tetapi tentang kekuatan serangan mereka yang begitu masif," kata Ilhavy, dikutip dari laman resmi UEFA.
"Kami harus bekerja keras sebagai sebuah tim, bekerja keras, dan berbahaya dalam menyerang. Jika kami tidak tampil dengan performa yang luar biasa, kami tidak akan berharsil," imbuhnya.
Ilhavy mengaku sudah melakukan analisa pertandingan Belanda di fase grup. Di mana De Oranje mampu menang secara beruntun hingga menghasilkan poin sempurna.
Melihat cara bermain Belanda yang total menyerang, menurut Ilhavy anak asuhnya harus apik menggalang kekuatan di pertahanan. Menemukan cara efektif untuk mematahkan serangan lawan menjadi penting.
"Kami telah menganalisa semua permainan Belanda dan mereka memiliki sekira 30 peluang. Kami hanya harus bertahan secara efektif dan bertanggung jawab sebagai sebuah tim," tutur Ilhavy.
Eliano Reijnders Blak-blakan ke Media Italia: Bangga Bela Timnas Indonesia dan Sebut Tijjani Reijnders Ingin...
Eliano Reijnders blak-blakan mengaku bangga bisa memperkuat Timnas Indonesia. Dia juga mengakui ada peran dari sang kakak, Tijani Reijnders dalam mengambil keputusan itu.
