Arsenal Tidak Punya Pemain Top dalam Kondisi Prima
- twitter.com/arsenal
VIVA – Manajer Arsenal, Mikel Arteta memiliki alasan di balik gagal membawa anak asuhnya ke final Liga Europa. Mereka kalah dengan agregat 1-2 dari Villarreal.
Pada leg kedua yang berlangsung di Emirates Stadium, Jumat dini hari WIB 7 Mei 2021, Arsenal cuma sanggup bermain imbang tanpa gol. Padahal kemenangan 1-0 saja sudah cukup membawa mereka ke final.
Dikatakan Arteta, di babak pertama Arsenal kesulitan menguasai bola. Mereka tak bisa menerapkan rencana yang sudah dibuat.
Semua ini tak lepas dari banyak pemain inti Arsenal yang cedera. Salah satunya Granit Xhaka yang bermasalah saat pemanasan.
"Kita bisa lihat bahwa kami kesulitan menguasai bola di babak pertama. Mencoba untuk bermain seperti yang kami mau, tapi itu tidak bisa jadi alasan," kata Arteta, dikutip dari Sky Sports.
"Memang seperti itu kondisinya, tapi lagi-lagi karena banyaknya pemain cedera, terutama para pemain utama sehingga membuat mereka kesulitan tampil maksimal," imbuhnya.
Menurut juru taktik asal Spanyol tersebut, ketika bermain di fase gugur Liga Europa, yang dibutuhkan adalah skuad utama dengan stamina maksimal.
Hal itu yang tidak dimiliki oleh Arsenal ketika menjalani leg kedua semifinal kali ini. Meski akhirnya bisa dominan menguasai bola, tapi minim dalam urusan menciptakan peluang.
"Anda butuh para pemain top dalam kondisi terbaik di fase gugur seperti ini. Sementara kami tidak bisa mendapatkannya," tutur Arteta.
Kini Arsenal harus berjuang di Premier League juga mau berkompetisi di Eropa. Tapi tidaklah mudah, karena sekarang mereka ada di urutan sembilan.