Brutalnya Penjagaan Pemain Luksemburg hingga Buat Ronaldo Berdarah

Kapten Timnas Portugal, Cristiano Ronaldo.
Sumber :
  • instagram.com/cristiano

VIVA – Megabintang Portugal, Cristiano Ronaldo, kembali jadi sorotan ketika menghadapi Luksemburg pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022, dini hari tadi. Selain mencetak gol, dia juga sempat mengalami pendarahan di hidung.

Timnas Indonesia Resmi Turun Peringkat ke Dasar Klasemen Jelang Hadapi Jepang

Dalam duel di Stade Josy Barthel, Seleccao das Quinas tampil dominan dan berhasil memenangkan duel tersebut dengan skor 3-1. Diogo Jota, Ronaldo, dan Joao Palhinha masing-masing menyumbangkan satu gol. Sementara, Luksemburg hanya mampu menyarangkan satu gol lewat Gerson Rodrigues.

Bahagia sekaligus marah bercampur aduk bagi Ronaldo pada laga tersebut. Bagaimana tidak, golnya di laga ini menjadi yang ke-103 sepanjang karier internasionalnya. Kini, dia hanya terpaut enam gol lagi dari pencetak gol terbanyak di level internasional, Ali Daei.

Pecundangi Bahrain dalam 101 Menit, China Geser Posisi Timnas Indonesia di Klasemen Kualifikasi Piala Dunia

Namun, "kado" bagi Ronaldo bukan hanya gol saja. Dia juga mendapat hadiah lain di laga ini.

Kata Jay Idzes soal Peluang Timnas Indonesia Pecundangi Jepang

Sebagai ujung tombak utama, pemain 36 tahun itu selalu jadi buruan para bek. Langkahnya selalu diganjal agar tidak mampu membawa bola.

Di satu momen, Ronaldo diapit tiga pemain Luksemburg hingga terjatuh. Sial, tangannya mengenai hidungnya sendiri sampai-sampai mengeluarkan darah.

Sontak saja, raut wajah Ronaldo pun berubah menjadi sedikit marah dan panik. Dia pun langsung menghampiri tim medis untuk mengobati luka tersebut.

Beruntung, lukanya tak parah dan tim medis segera mengizinkannya kembali bermain seperti dikutip The Sun.

Seharusnya, gol ini jadi gol ke-104 Ronaldo di level internasional. Namun, satu golnya dirampas lantaran wasit tak mengesahkan gol ke gawang Serbia yang dianggap belum melewati garis gawang.

Insiden tersebut sampai membuat penggawa Juventus itu marah besar dan membanting ban kaptennya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya