FIFA Larang Sepp Blatter Terlibat di Sepakbola Hingga 2028
- cdn.wn.com
VIVA – Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter, mendapat hukuman tambahan atas kasus penyalahgunaan jabatan dan dugaan suap. Hal tersebut diumumkan FIFA dalam keterangan resminya, Rabu 24 Maret 2021.
Blatter dipastikan mendapat tambahan hukuman selama 6 tahun 8 bulan atas kasus pelanggaran beberapa kode etik FIFA. Hal yang sama juga berlaku pada mantan Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke.
Selain mendapat hukuman dilarang terlibat di kegiatan sepakbola, keduanya juga didenda 1 juta franc atau setara Rp15,4 miliar.
Namun, hukuman mutakhir ini baru akan berlaku setelah berakhirnya sanksi yang sebelumnya yang diberikan kepada keduanya. Blatter mulai jalani hukuman ini pada 8 Oktober 2021, sedangkan Valcke pada 8 Oktober 2025.
Itu artinya, Blatter tidak boleh berpartisipasi dalam kegiatan sepakbola hingga tahun 2028. Sementara Valcke dilarang terlibat di sepakbola sampai 2032.
"Majelis hakim dari Komite Etik Independen telah memutuskan Joseph S. Blatter, mantan Presiden FIFA, dan Jerome Valcke, mantan Sekretaris Jenderal FIFA, bersalah atas berbagai pelanggaran terhadap Kode Etik FIFA (FCE)," tulis pernyataan resmi FIFA.
"Penyelidikan terhadap Messrs Blatter dan Valcke mencakup berbagai tuduhan, khususnya mengenai pembayaran bonus sehubungan dengan kompetisi FIFA yang dibayarkan kepada pejabat manajemen FIFA, berbagai amandemen dan perpanjangan kontrak, serta pergantian biaya hukum swasta oleh FIFA di kasus Tuan Valcke."
Blatter sebelumnya mendapat sanksi 8 tahun tidak boleh terlibat dalam semua kegiatan sepakbola dari Komite Etik FIFA pada 2015 lalu. Namun, sanksi tersebut dipangkas menjadi 6 tahun setelah Blatter mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Kasusnya saat itu adalah dugaan gratifikasi hak siar Piala Dunia 2010 dan Piala Dunia 2014 kepada Karibia Football United (CFU) yang dipimpin seorang bernama Jack Werner.
Kala itu, Blatter didakwa menjual hak siar dua Piala Dunia tersebut senilai 600 ribu dollar Amerika Serikat, yang dianggap sangat jauh di bawah harga pasaran. Akibatnya, FIFA merugi sebesar 3,78 dollar AS.
Diketahui, Blatter mengawali karier di FIFA sebagai Direktur Teknik pada tahun 1975 hingga 1981. Setelah itu, dia ditunjuk menjadi Sekjen sampai 1998 sebelum ditunjuk menjadi Presiden hingga Desember 2015.