Pelatih Atalanta: Real Madrid Lebih Mengerikan saat Zidane Bermain

Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini
Sumber :
  • twitter.com/Atalanta_BC

VIVA – Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, mengakui bahwa Real Madrid lebih mengerikan apabila Zinedine Zidane masih menjadi pemain. Hal itu disampaikan Gasperini jelang duel leg pertama babak 16 besar Liga Champions antara Atalanta vs Real Madrid, di Gewiss Stadium, Kamis 25 Februari 2021, dini hari WIB.

Real Madrid Buka Peluang Pulangkan Casemiro dari Manchester United

Sebab, Gasperini ingat betul bagaimana kemampuan pelatih Real Madrid itu dalam mengolah bola di rumput hijau. Gasperini pun mengatakan, bahwa dirinya menjadi saksi hidup saat melihat langsung Zidane bermain, tepatnya saat pelatih tim junior Juventus pada 1994 hingga 2003.

Saat masih aktif sebagai pemain, Zidane pernah berseragam Si Nyonya Tua pada 1996 hingga 2001. Zidane berhasil mempersembahkan dua Scudetto dan dua kali mengantarkan Juventus ke partai final Liga Champions. Gasperini merasa beruntung Zidane tak lagi menjadi pemain saat La Dea menjamu El Real.

Ancelotti Marah saat Ditanya soal Mental Health Mbappe

"Saya tentunya akan bilang bahwa Real Madrid lebih mengerikan apabila Zidane ikut merumput. Untungnya, dia hanya akan berdiri di pinggir lapangan sekarang ini," kata Gasperini, seperti dikutip Marca, Rabu 24 Februari 2021.

Photo :
  • Pinterest
Manchester United Unggul Atas Real Madrid

"Saya pernah menyaksikan dia melakukan berbagai hal yang luar biasa. Saat saya menjadi pelatih tim junior Juventus, dia masih bermain di Juventus. Saya pun selalu menyaksikan bagaimana dia berlatih," ujarnya.

Lebih lanjut, pelatih berusia 63 tahun itu menyadari bahwa tim asuhannya bukan merupakan unggulan di laga melawan Real Madrid. Terlebih, Los Galaticos adalah klub tersukses di Liga Champions dengan torehan 13 gelar juara.

Namun, status tidak diunggulkan akan memberikan keunggulan tersendiri bagi La Dea. Skuad Atalanta, kata Gaspertini, akan mencoba tampil tanpa beban, tapi tetap berharap bisa memberikan kejutan dan menyulitkan juara bertahan LaLiga tersebut.

"Kami akan main lebih bebas, karena kami bukan merupakan favorit atau diwajibkan untuk lolos. Memiliki ambisi bukan berarti Anda harus arogan atau tidak berhati-hati. Kami sadar bukan favorit. Jadi, kami akan berusaha menikmati laga ini," ucapnya.

Photo :
  • twitter.com/Atalanta_BC

Kesempatan menghadapi Real Madrid yang merupakan salah satu raksasa Eropa memang menjadi hal yang langka bagi klub sekelas Atalanta. Bagi tim yang berasal dari Bergamo itu, ini adalah pertemuan pertama kalinya menghadapi Real Madrid sejak klub terebut berdiri pada 1907.

Berbeda dengan Los Blancos yang telah menorehkan sejumlah prestasi gemilang di Liga Champions, ini merupakan musim kedua La Dea tampil di kompetisi kasta tertinggi di Eropa tersebut. Pada musim Atalanta, sanggup melangkah hingga babak perempatfinal.

"Kami tidak terbiasa memainkan pertandingan dengan prestise sebesar ini, terlebih dengan lawan yang kami hadapi. Sedangkan, mereka telah menghadapi lawan-lawan yang lebih populer dan kuat dibanding kami," tuturnya.

"Mereka telah terbiasa tampil di level kompetisi seperti Liga Champions ini. Buat kami, ini menjadi tantangan tersendiri, dan kami memiliki motivasi tambahan untuk bisa tampil lebih baik di laga ini," ungkap mantan pelatih Inter Milan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya