Lampard Ingin Kocok Ulang Penendang Penalti Chelsea
- Talksport
VIVA – Manajer Chelsea, Frank Lampard, akan berbicara para pemainnya sebelum memutuskan apakah Jorginho tetap menjadi penendang penalti utama di timnya. Dalam lanjutan pertandingan penyisihan grup Liga Champions melawan Krasnodar, Jorginho gagal menjalankan tugasnya dengan sempurna.
Sebelumnya, Jorginho juga gagal mengonversi tendangan penalti menjadi gol ketika Chelsea bertemu Liverpool di Premier League pada bulan lalu. Itu artinya, Jorginho telah dua kali secara beruntun tidak bisa mencetak gol lewat penalti karena membentur tiang.
Di laga menghadapi Krasnodar, The Blues sebenarnya bepeluang unggul cepat pada menit ke-14 setelah mendapatkan hadiah penalti. Sayangnya, eksekusi yang diambil Jorginho tidak berbuah gol lantaran mengenai tiang luar dan mental ke arah kiper Krasnodar.
Beruntung, Chelsea bisa menggungguli Krasnodar hingga turun minum setelah Callum Hudson-Odoi mencetak gol pada menit ke-37. Di babak kedua, pada menit ke-76, The Blues kembali mendapat hadiah penalti, dan Jorginho sudah ditarik keluar.
Hadiah penalti kedua tersebut akhirnya dieksekusi oleh Timo Werner dan berbuah gol. Chelsea pun menambah dua gol lagi permainan terbuka lewat aksi Hakim Ziyech (79') dan Christian Pulisic (90').
Melihat kondisi skuadnya yang masih belum maksimal dalam memanfaatkan hadiah penalti, Lampard pun berniat untuk mengocok ulang penendang utama. Namun, eks manajer Derby County itu masih perlu berbicara secara formal dengan seluruh anak asuhnya.
"Kami memiliki banyak pemain yang juga bisa menendang penalti, jadi saya harus berbicara ke pemain untuk menentukan keputusan selanjutnya. Timo Werner, saya tahu dia sangat mampu melakukan tendangan penalti," kata Lampard, seperti dikutip Independent, Kamis 29 Oktober 2020.
"Jorginho memiliki tingkat keberhasilan yang luar biasa dalam mencetak gol lewat penalti selama kariernya, terutama saat di Chelsea," ucapnya.
Lampard menambahkan, bahwa dirinya tidak terlalu kecewa melihat Jorginho gagal mengeksekusi penalti. Menurutnya, sebuah hal yang wajar jika seorang algojo gagal menjalankan tugasnya dalam beberapa kesempatan.
"Ketika Anda harus mengeksekusi penalti dengan jumlah banyak, ada saat-saat Anda gagal mengeksekusinya. Saya mengalami itu saat menjadi pemain," ujarnya.