Berusaha Semaksimal Mungkin Menahan Gempuran PSG
- twitter.com/PSG_English
VIVA – Istanbul Basaksehir sadar betul mereka akan kedatangan tamu raksasa, Paris Saint-Germain (PSG) dalam pertandingan lanjutan Grup H Liga Champions. Kedua tim bentrok di Fatih Terim Stadium, Kamis dini hari WIB 29 Oktober 2020.
Dengan deretan pemain bintang dalam tim, PSG memiliki peluang besar untuk memenangkan pertandingan ini. Dalam tim besutan Thomas Tuchel ada nama-nama seperti Neymar, Kylian Mbappe, dan Angel Di Maria.
Mereka juga sedang dalam tekad memenangkan pertandingan di Liga Champions. Karena di laga sebelumnya melawan Manchester United, tim berjuluk Les Parisiens dipaksa menyerah dengan skor 1-2.
Pelatih Istanbul Basaksehir, Okan Buruk sudah mengantisipasi hal tersebut. Dia ingin para pemainnya bisa menerapkan permainan kolektif sehingga keunggulan PSG bisa sedikit dipangkas.
"PSG adalah tim yang sangat luar biasa dengan sederet pemain bintang. Terkadang Anda tidak bisa berbuat banyak untuk mengimbangi kualitas pemain satu per satu," kata Okan Buruk, dikutip dari laman resmi UEFA.
Selama persiapan jelang pertandingan melawan PSG, berbagai faktor coba diperbaiki oleh Okan Buruk. Tidak cuma fisik dan strategi bermain, tapi juga psikologis anak asuhnya.
"Tapi kami akan mencoba memainkan sepakbola yang bagus sebagai sebuah tim. Kami telah mendaki ke tingkat yang lebih tinggi, baik secara fisik maupun psikologis. Kami meningkat setiap hari," imbuhnya.
Istanbul Basaksehir dan PSG sama-sama mengalami kekalahan di laga perdana Liga Champions. Namun, mereka segera bangkit dan memetik kemenangan di kompetisi lokal masing-masing.
Kemenangan itulah yang membuat Okan Buruk semakin percaya diri. Apalagi mereka menangnya telak, yakni 5-1 saat menghadapi Antalyaspor.
Ritme permainan tim dianggap Okan Buruk sudah kembali. Lalu kepercayaan diri pemain untuk mentas di ajang sekelas Liga Champions pun mulai terlihat. Dia mengklaim Istanbul Basaksehir bisa bersaing melawan siapa saja.
"Kami telah mendapatkan kembali ritme permainan dan kepercayaan diri tim. wal pertandingan melawan Leipzig bukanlah yang bagus, tapi kemudian kami bisa menemukan identitas lagi. Kami bisa bersaing dengan tim mana saja," tuturnya.