PSG Gagal di Final Liga Champions, Jangan Salahkan Mbappe dan Neymar
- twitter.com/ChampionsLeague
VIVA – Pelatih Paris Saint-Germain, Thomas Tuchel menganggap anak asuhnya sudah bermain maksimal di final Liga Champions 2019/2020 melawan Bayern Munich. Meski pada laga yang berlangsung di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, Senin dini hari WIB 24 Agustus 2020, mereka menyerah 0-1.
Tuchel melihat anak asuhnya sudah bermain semaksimal mungkin. Mereka terus berjuang sepenuh hati guna mempersembahkan gelar juara kepada suporter.
"Kami memberikan segalanya. Kami meninggalkan hati kami dan yang lainnya di lapangan. Anda dapat mengharapkan itu di final, tapi tidak lebih. Kami tidak dapat mengontrol hasil," kata Tuchel, dikutip dari laman resmi UEFA.
PSG memiliki banyak peluang pada pertandingan itu. Namun, penyelesaian akhir mereka begitu buruk. Kylian Mbappe, Neymar, dan Angel Di Maria punya peluang mencetak gol.
Tapi justru Bayern yang bisa mencetak gol. Padahal secara jumlah, peluang mereka ke gawang Les Parisiens jumlahnya lebih sedikit.
"Yang kurang dari kami hanyalah gol pertama. Kami punya peluang, tapi mereka yang bisa mendapatkan gol pertama. Saya yakin akan berbeda jika kami yang melakukannya," tutur Tuchel.
Tuchel juga mengingatkan agar tidak ada yang menumpahkan kesalahan kepada Mbappe dan Neymar. Kedua pemain yang jadi andalan PSG itu dianggap sudah memberikan yang terbaik.
"Kami memiliki momen yang sangat kuat dan juga momen kami di bawah tekanan. Kami tidak cukup klinis. Kami ingin Kylian dan Neymar selalu mencetak gol, tapi Anda tidak bisa meminta itu terus-menerus," ujarnya.