Virus Corona 'Bantu' PSG dan Lyon Kesetanan di Liga Champions

Pelatih Paris Saint-Germain, Thomas Tuchel (kanan)
Sumber :
  • ESPN

VIVA –  Dua tim Ligue 1, Paris Saint-Germain dan Olympique Lyonnais tampil fenomenal musim ini. Tanpa diduga, mereka menerobos kemapanan tim-tim besar dan melaju ke semifinal Liga Champions.

Kylian Mbappe Tak Berkutik dalam Laga Liverpool Vs Real Madrid

PSG mengakhiri keajaiban Atalanta dan menang 2-1 di semifinal. Sedangkan Lyon menghentikan mimpi Manchester City dengan kemenangan 3-1.

Bagi PSG, ini merupakan kali pertama mereka menembus semifinal sejak 1994/95. Sedangkan Lyon untuk pertama kali sepanjang sejarah lolos ke semifinal Liga Champions. Dua klub ini belum pernah sekalipun mengangkat trofi si Kuping Besar.

Pep Guardiola Minta Maaf karena Pernyataan Kontroversial, Tak Ada Maksud Meremehkan Mental Health

Secara tidak langsung, kegemilangan PSG dan Lyon ini terjadi karena bantuan virus corona. Keputusan Badan Liga Prancis atau LFP yang menghentikan Ligue 1 2019/20 karena penyebaran COVID-19 di Prancis, menjadi berkah untuk dua klub tersebut.

Di saat tim lawan harus berjibaku menyelesaikan liga domestik sebelum tampil di Liga Champions, hal sebaliknya dialami PSG dan Lyon. PSG hanya tampil dua kali di final Coupe de France dan Coupe de la Ligue. Sedangkan Lyon sekali bermain di final Coupe de la Ligue.

Liverpool Bikin Real Madrid Catat Rekor Memalukan di Liga Champions

Selebrasi pemain Lyon setelah singkirkan Manchester City dari Liga Champions.

Sebagai perbandingan, Atalanta yang menjadi lawan PSG di perempatfinal harus melakoni 13 laga Serie A sejak 22 Juni 2020. Sedangkan Les Parisiens hanya tampil dalam dua laga kompetitif dalam periode yang sama.

ManCity harus bertanding dalam 12 pertandingan di Premier League dan Piala FA sejak 18 Juni. Sedangkan Lyon hanya tampil dalam satu laga kompetitif di periode yang sama.

Kondisi ini terlihat nyata saat PSG melawan Atalanta. Atalanta terlihat seperti kehabisan bensin. Sempat unggul lewat gol Mario Pasalic di menit 26, La Dea kalah lewat gol Marquinhos (90') dan Eric Choupo-Moting (90'+3).

Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, mengaku para pemainnya engap-engap saat harus meladeni kecepatan para pemain cepat PSG.

"Bukan karena kami tak tajam, tapi para pemain PSG begitu reaktif. Mereka mengubah laju permainan secara tiba-tiba dan cepat. Neymar, Mbappe, dan lainnya, masih bisa berlaga dalam level tinggi," kata Gasperini dilansir Football Italia.

Baca juga:

Dongeng Atalanta Hancur karena Pemainnya Engap-engap

Ambisi Lyon Wujudkan 2 Wakil Prancis di Semifinal Liga Champions

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya