Tragedi Escobar, Calon Bek AC Milan yang Tewas Diberondong Peluru
VIVA – Meski sudah 26 tahun berlalu, namun kematian pemain Kolombia, Andres Escobar, pada 1 Juli 1994, dianggap menjadi salah satu momen kelam dalam dunia lapangan hijau. Dia dibunuh karena gol bunuh diri.
Andres Escobar dibunuh pelaku yang merupakan anak buah gembong narkoba Kolombia, Pablo Escobar. Pelaku kesal karena kalah judi setelah Andres Escobar mencetak gol bunuh diri di Piala Dunia 1994.
The Legendary: Tragedi Escobar dan Tradisi Tembak Mati Timnas Kolombia
Gol bunuh diri Andres Escobar membuat Kolombia harus puas bermain imbang 1-1 melawan Amerika Serikat di laga pamungkas fase grup. Hasil ini pun membuat Kolombia tersingkir dari Piala Dunia 1994.
Ada sejumlah fakta yang jarang diketahui di balik insiden tewasnya Andres Escobar. Salah satunya adalah bahwa Andres Escobar sebelum tewasnya merupakan pemain klub yang didanai oleh Pablo Escobar.
Dilansir scoopwhoop, Andres bermain untuk klub asal Medellin, Atletico Nacional. Sebuah klub yang didanai Pablo. Pada tahun 1989, mereka bahkan memenangkan Copa Libertadores, trofi bergengsi di Amerika Selatan.
Pablo cukup sering menjamu klubnya itu di kediamannya. Pablo tidak diragukan lagi dia menyukai sepak bola. Dia memiliki lapangan yang dibangun di kediamannya. Dan para pemain Nacional beberaa kali diminta mengunjunginya dan bermain di sana.
Andres sering mengeluh kepada tunangannya bahwa dia merasa tidak nyaman dengan kunjungan tersebut. Dia tidak ingin dikaitkan dengan dunia hitam Pablo Escoba. Tapi mereka tidak punya banyak pilihan.
Escobar sendiri tewas dibunuh pada 1 Juli 1994 di di tempat parkir El Indio, di dalam mobilnya, pada jam 3 dini hari. Ketika tiga pria muncul. Mereka mulai berdebat dengannya. Dua dari pria itu mengeluarkan pistol.
Escobar kemudian ditembak enam kali dengan pistol. Pembunuhnya dikabarkan berteriak "Gol!'' setelah setiap tembakan. Pelaku kemudian kabur dengan truk pick-up, meninggalkan Escobar hingga mati kehabisan darah.
Pemakaman Escobar dihadiri oleh lebih dari 120.000 orang. Pada 2 Juli 1994, pelaku bernama Humberto Castro Muñoz berhasil ditangkap. Dia kemudian dijatuhi hukuman 43 tahun penjara.
Akhir tragis buat Andres Escobar. Padahal andai tidak dibunuh, Andres Escobar berpeluang besar hijrah ke AC Milan usai Piala Dunia 1994. Klub raksasa Italia tersebut sudah menawarkan kontrak kepadanya.
Dan hingga kini, setiap tahun publik Kolombia mengenang sosok Escobar dengan membawa foto dirinya ke pertandingan. Pada Juli 2002, kota Medellín membangun sebuah patung untuk mengenangnya.
Baca juga:
Tragedi Piala Dunia 1994, Kisah Pilu Andres Escobar
Gol Bunuh Diri yang Berbuah Enam Peluru di Punggung