Kisah Pilu Pelatih Legendaris Portugal jadi Korban 'Janji Manis' Barca

Pelatih Flamengo, Jorge Jesus.
Sumber :
  • Instagram/@flamengo

VIVA – Mantan kiper asal Portugal, Carlos Padrao, baru-baru ini membongkar kisah pilu di balik pemilihan umum Presiden Barcelona. Dia mengungkapkan jika Jorge Jesus jadi korban dari proses tersebut.

Menguasai Pertandingan tapi Kalah, Penyelesaian Akhir Barcelona Harus Dibenahi

Seperti diketahui, pemilu Barca dilaksanakan pada enam tahun sekali. Hanya anggota klub yang berusia di atas 18 tahun yang memiliki hak untuk memberikan suara.

Selayaknya agenda politik, setiap calon memberikan janji manis agar dia terpilih sebagai Presiden. Dan itulah yang dirasakan oleh Jesus.

Lamine Yamal Raih Golden Boy, Barcelona 'Tukang Poles' Bakat Muda yang Sukses

Pada pemilu di masa lalu, yang tak disebutkan tahunnya oleh Padrao, Jesus kenal dekat dengan salah satu kandidat yang maju dalam pemilihan sebagai Calon Presiden Barca. Andai si calon menang, pelatih asal Portugal itu akan ditunjuk menjadi pelatih Blaugrana. Sayangnya, calon yang mengumbar janji itu kalah.

"Saya tahu ada kandidat presiden Barca yang kenal dekat dengan Jorge dan mereka memiliki kesepakatan, tapi akhirnya dia kalah dalam pemilihan," tutur Padrao dikutip Marca.

Lebih Cepat dari Cristiano Ronaldo! Robert Lewandowski Tembus 100 Gol di Liga Champions

Kegagalan tersebut sekaligus memupus mimpi Jesus untuk menduduki jabatan pelatih klub asal Catalunya itu. Beruntung, dia tak terlarut dalam kegagalannya melatih klub sebesar Barca.

Karier kepelatihannya sangat bersinar bersama Benfica. Kini, namanya semakin cemerlang usai membawa klub asal Brasil, Flamengo, juara Copa Libertadores. Kontraknya pun diperpanjang hingga 2021.

"Saya berbicara dengan Jorge sekitar sepekan lalu. Saya mengirimkannya ucapan selamat atas perpanjangan kontraknya dengan Flamengo. Setelahnya, kami berbicara sekitar satu jam," ujar Padrao.

"Sekarang, dia berada di salah satu klub terbesar dunia dengan 30 hingga 40 juta pengikut dan dia sedang mempersiapkan diri menjadi pelatih Timnas Brasil," lanjutnya.

Menurut Padrao, menjadi pelatih Timnas Brasil merupakan prestasi tersendiri. Bahkan, melebihi melatih Real Madrid atau Barcelona.

"Menjadi pelatih Timnas Brasil dan orang asing pertama yang bisa melakukan hal itu sangatlah baik melebihi melatih Madrid, Barca, Benfica, atau Porto," jelas dia.

Baca juga: Eks Real Madrid Bongkar Siasat Jahat Barcelona

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya