Iran Serang Pangkalan Militer AS, Pemain Ajax di Qatar Cemas
- twitter.com/BlindDaley
VIVA – Bek Ajax Amsterdam, Sergino Dest meninggalkan pemusatan latihan tim di Qatar, tengah pekan ini. Ini menyusul tensi panas di timur tengah pasca serangan rudal Iran di pangkalan militer Amerika Serikat di Irak.
Dest diketahui memiliki ayah keturunan AS dan Surinama dan ibu berdarah Belanda. Dan Dest pada tahun lalu memutuskan untuk bermain di Timnas AS, bukannya di Timnas Belanda, tempat di mana dia dilahirkan.
Hingga saat ini, Dest telah mengantongi 3 caps untuk Timnas AS sejak dia melakukan debutnya pada bulan September 2019 silam. Dia pun dianggap pemain muda potensial yang dimiliki Timnas AS.
Dan dengan tensi panas di timur tengah antara AS dan Iran, pemain berusia 19 tahun tersebut meminta izin meninggalkan pemusatan latihan Ajax. Dia merasa tidak nyaman dan memilih pulang ke Belanda.
Permintaan Dest untuk pulang dilakukan sehari setelah Iran melancarkan serangan rudal ke dua pangkalan militer AS di Irak. Serangan ini sebagai balasan atas serangan drone AS yang menewaskan Jenderal Iran, Qassem Soleimani.
"Sergino Dest telah meminta apakah dia bisa meninggalkan kamp pelatihan Ajax di Qatar. Dia merasa tidak nyaman. Ajax memahami permintaannya dan telah membolehkannya," bunyi pernyataan resmi Ajax di laman klub, Kamis 9 Januari 2020.
"Bek kanan tersebut akan bergabung dengan tim yunior di Amsterdam untuk berlatih," lanjut pernyataan resmi Ajax.
Ajax sendiri dijadwalkan berada di Qatar untuk menjalani pemusatan latihan untuk mengisi libur kompetisi. Tidak hanya latihan, mereka juga akan melakukan dua laga ujicoba menghadapi dua klub domestik di Qatar.
Ajax akan kembali berlaga di Eredivisie pada 19 Januari 2020 mendatang dengan menjamu Sparta Rotterdam.