Presiden FIFA Kecewa Berat Lihat Laga Korut Vs Korsel Tak Ada Penonton

Duel Korut vs Korsel di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022
Sumber :

VIVA – Laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia yang mempertemukan Korea Utara vs Korea Selatan di Stadion Kim Il-sung, Pyongyang, Selasa 15 Oktober 2019, menjadi duel bersejarah. Pertandingan ini merupakan bentrok pertama kalinya Korut dan Korsel di Pyongyang dalam 30 tahun terakhir.

Respons Palestina Usai Norwegia Tolak Lawan Israel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Meski bersejarah, laga yang berakhir dengan skor 0-0 ini terasa hampa karena tidak ada suporter dari kedua tim yang hadir di tribun. Kursi penonton pun hanya diisi oleh pejabat dari FIFA, dan para diplomat.

Sebelum pertandingan, pihak Korut menolak mendistribusikan siaran langsung ke luar negeri. Bukan cuma itu, tuan rumah juga melarang sejumlah wartawan asing untuk meliput laga tersebut.

Norwegia Tak Sudi Lawan Israel di Kualifikasi Piala Dunia, Erling Haaland Dkk Tak Bisa Acuh Terhadap Serangan di Gaza

Melihat situasi ini, Presiden FIFA, Gianni Infantino, mengaku kecewa berat. Apalagi, Infantino sengaja menyempatkan diri untuk hadir di Pyongyang dengan harapan bisa melihat pertandingan bersejarah ini dihadiri 40 ribu penonton.

Presiden FIFA, Gianni Infantino.

54 Negara Berebut 16 Tiket Piala Dunia 2026, Ini Hasil Undian Kualifikasi Zona Eropa

"Saya sebenarnya tidak sabar untuk melihat stadion penuh di pertandingan bersejarah seperti ini, tapi saya kecewa karena melihat tidak ada suporter di tribun," kata Infantino seperti dikutip dari situs resmi FIFA, Rabu 16 Oktober 2019.

"Kami juga dikejutkan oleh beberapa masalah yang berkaitan dengan siaran langsung, masalah dengan visa, dan akses bagi jurnalis asing. Bagi kami, kebebasan pers dan kebebasan berbicara jelas sangat penting, tapi di sisi lain akan naif untuk berpikir bahwa kami bisa mengubah dunia dari satu menit ke menit berikutnya," ucapnya.

Lebih lanjut, Infantino akan meminta kepada Federasi Sepakbola Korea Utara (PRKFA) agar lebih terbuka dalam menggelar pertandingan internasional di kandang. Sebab, kata Infantino, keterbukaan bakal memberikan pengaruh positif bagi Korut sendiri.

"Kami akan mengajukan pertanyaan kepada asosiasi lokal dan kami pasti mendorong terus agar sepakbola dapat memiliki pengaruh positif di Korea Utara. Kami juga melakukan ini ke negara-negara lain di seluruh dunia," ujar pria asal Swiss tersebut.

Baca juga:

Tidak Ada Siaran Langsung di Duel Korea Utara Vs Korea Selatan

Alasan Bek Tangguh Prancis Pilih Bayern Munich Ketimbang Real Madrid

Samai Rekor Vittorio Pozzo, Mancini Bisa Bikin Sejarah Baru Italia

Kalah Mulu, Indonesia Selevel Guam dan Sri Lanka

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya