Gara-gara Selebrasi Hormat Militer, Timnas Turki Terancam Sanksi UEFA
- Anadolu Agency
VIVA – Tim Nasional Turki terancam sanksi dari UEFA akibat perayaan gol yang mereka lakukan ketika mengalahkan Albania, pada Sabtu 12 Oktober 2019, dalam pertandingan lanjutan Kualifikasi Piala Eropa 2020. UEFA memastikan tengah menginvestigasi selebrasi yang dilakukan para pemain Turki tersebut.
Setelah memenangkan laga lewat gol tunggal Cenk Tosun di masa injury time, penggawa Timnas Turki merayakannya dengan melakukan hormat ala militer. Selebrasi itu mereka ulangi saat berada di ruang ganti Stadion Sukru Saracoglu, Istanbul.
Selebrasi hormat ala militer itu diduga UEFA merupakan pesan politik. Hal itu dianggap sebagai dukungan skuat Ay-Yildizlilar terhadap langkah pemerintah Turki yang melakukan serangan kepada kaum Kurdi di wilayang Suriah.
"Secara pribadi, saya tak melihat gestur itu, tapi mungkin saja memang berbau provokasi. Apakah UEFA melarang pesan-pesan politik dan religi? Ya, dan saya dapat menjamin kami akan menginvestigasi insiden tersebut," kata Direktur Komunikasi UEFA, Philip Townsend seperti dikutip Sport1.
Sebelum insiden dalam laga Turki vs Albania, kejadian seperti ini pernah terjadi pada akhir pekan lalu di pertandingan Bundesliga 2. Pemain St. Pauli, Cenk Sahin, menunjukkan dukungan terhadap Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dalam memerangi kaum Kurdi melalui unggahan di akun media sosial pribadinya.
Kelakuan Cenk Sahin memunculkan kontroversi. Sebagian suporter St. Pauli menuntut manajemen untuk memutus kontrak Cenk Sahin. Sedangkan, pihak manajemen hanya mengutuk keras pesan politik yang disampaikan oleh pemain berusia 25 tahun tersebut.
Namun, hingga kini, St. Pauli tak kunjung memberikan sanksi kepada Cenk Sahin. Makanya, patut dinantikan apakah Timnas Turki akan mendapatkan sanksi dari UEFA terkait selebrasi ala militer saat menghadapi Albania kemarin.