Chiellini Ungkit Aksi Brutal Ramos ke Salah di Final Liga Champions

Insiden Sergio Ramos menjatuhkan Mohamed Salah di final Liga Champions 2017/2018
Sumber :
  • Sky News

VIVA – Bek veteran Italia, Giorgio Chiellini menyebut Sergio Ramos sebagai 'master' karena berhasil tidak mematahkan lengan bintang Liverpool Mohamed Salah saat keduanya bentrok di final Liga Champions 2018 silam.

Kritik Tajam Terus Berdatangan, Kylian Mbappe Harus Cepat Beradaptasi dengan Real Madrid

Di laga tersebut, pemain depan Liverpool, Mohamed Salah dipaksa keluar lapangan setelah hanya setengah jam bermain karena cedera bahu yang ia alami usai dibanting bek Real Madrid, Sergio Ramos dalam duel perebutan bola.

Baca: Barcelona Bidik Aubameyang dan Mane, Xavi: Mending Neymar

Federico Chiesa Jadi Cadangan di Liverpool, Bakat Berkualitas Timnas Italia Jadi Sia-sia

Usai laga, Ramos selalu menyatakan bahwa dia tidak sengaja melukai bintang asal Mesir tersebut. Namun Chiellini menegaskan, Ramos sebenarnya tahu persis apa yang dia lakukan dan bisa mematahkan lengan Salah.

"Dia, Sergio (Ramos) sang master, selalu mengatakan bahwa insiden itu tidak disengaja," tulis Chiellini dalam otobiografinya, seperti dilansir Metro, Minggu 17 Mei 2020.

Real Madrid Makin Dipersulit Badai Cedera

“Tapi dia sebenarnya sadar bahwa cara yang dia lakukan dengan tidak melonggarkan cengkeramannya, sembilan dari sepuluh kasus, pemain bisa mematahkan lengan lawan dalam situasi tersebut,” lanjut Chiellini.

Pemain Liverpool, Mohamed Salah

Karena insiden itu, fans Liverpool mengamuk ke Ramos selama dan setelah pertandingan. Bek veteran Spanyol itu pun jadi musuh nomor 1 publik Merseyside. Meski Ramos selalu mengatakan tak pernah bermaksud melukai Salah.

Terlepas dari insiden brutal itu, Chiellini tanpa ragu mengakui kualitas Ramos yang diklaimnya sebagai salah satu bek terbaik di dunia. Dan dia berkata, tanpa Ramos, pertahanan Real hanyalah sekelompok pemain amatir.

"Anda bisa mengatakan bahwa dia impulsif dan tidak terlalu paham secara taktik, tapi dia pemain yang sangat berteknik seperti seorang striker daripada seorang bek, kebalikan dari saya," jelas Chiellini.

"Tanpa dia, Real Madrid berubah menjadi tim tanpa pertahanan. Tanpa dia, (Raphael) Varane, Marcelo, dan (Dani) Carvajal terlihat seperti anak-anak yang bermain untuk tim cadangan," lanjut Chiellini. 

Baca juga:

Dortmund Pesta Gol, Haaland Cetak Rekor

Terungkap, Rencana Nyeleneh Totti di Laga Terakhirnya di AS Roma

Pujian Selangit Messi buat Incaran Barcelona Milik Inter Milan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya