Kenang Final Piala Dunia 2014, Angel Di Maria Sobek Surat Real Madrid
- L Cox-USA TODAY Sports
VIVA – Sebuah kisah terpendam tentang kiprah winger timnas Argentina, Angel Di Maria. Kisah nyata dan heroik tersebut rupanya pernah dilalui penggawa Paris Saint-Germain (PSG) tersebut saat berlangsungnya gelaran Piala Dunia 2014 silam.
Ya, eks pemain Manchetser United (MU) dan Benfica itu kini tak sungkan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya jelang bergulirnya final ajang sepakbola paling bergengsi tersebut.
Saat itu, Di Maria yang tengah dalam rencana penjualan ke MU diketahui sempat merobek surat dari Real Madrid yang melarangnya tampil di babak final Piala Dunia 2014 di Brasil.
Baca juga: Pesona Istri Paul Pogba, Cantik Natural dan Enggan Tampil Vulgar
Bagi El Real saat itu, rencananya akan berantakan jika Di Maria tetap memaksa ingin tampil di partai puncak pentas bola terakbar tersebut.
Mulanya, Di Maria jadi pilar utama Argentina selama Piala Dunia 2014 yang sialnya harus mengalami cedera otot laga perempatfinal kontra Belgia.
Saat semifinal, saat tim Tango sukses menekuk Belanda untuk kemudian jadi penghangat bench di final yang dimenangkan oleh Jerman.
"Hanya 3 tiga orang saja yang mengetahui kebenaran hal ini, yakni doktor Daniel Martinez, pelatih argentina Alejandro Sabella dan saya," ungkap Di Maria kepada Telefe.
"Otot saya robek di laga kontra Belgia. Kondisi saya ketika itu 90 persen, kaki saya tidak sepenuhnya siap. Tetapi saya ingin bermain dan tidak peduli jika harus pensiun setelahnya," tambahnya.
Di Maria pun akhirnya harus blak-blakan sangat mendambakan bisa tampil di partai puncak Piala Dunia yang saat itu versus Jerman. Namun, pihak Real Madrid justru berupaya untuk menghalangi ambisi besar Di Maria.
"Bermain masih dimungkinkan, bagi saya itu adalah final Piala Dunia, laga final saya,” jelas Di Maria.
"Saya tahu Real Madrid ingin menjual saya, kemudian surat itu datang. Daniel menjelaskan itu dari Real Madrid tetapi tidak saya lihat dan saya merobeknya," ujarnya.
"Saya hampir mendapat suntikan. Saya ingin mencoba. Tetapi setelah menggelar pertemuan dia memutuskan untuk memainkan Enzo Perez," kata Di Maria.
"Saya berbicara pada Alejandro dan menjelaskan tidak berada dalam kondisi 100 persen dan saya menangis. Saya tahu dia mencintai saya, dia ingin saya bermain, tetapi dia mencari yang terbaik untuk tim," tegasnya.
Baca juga:
Gila, McGregor Amuk Menteri Keuangan Irlandia
Brilian, Cara Neymar Hapuskan Kebosanan Warga Dunia di Karantina