Pecat Pemain karena Tolak Dipotong Gaji, FC Sion Dinilai Keterlaluan
- Twitter/FC Sion
VIVA – Klub Swiss, FC Sion telah memecat sembilan pemainnya utama karena menolak dipotong gajinya. Klub mengambil kebijakan pemotongan gaji karena pandemi virus Corona COVID19.
Kompetisi sepakbola di seluruh dunia saat ini sedang berhenti. Tidak terkecuali di Swiss.
Dikutip dari ESPN, Presiden Serikat Pemain Swiss (SAFP), Lucien Valloni menyebutkan, langkah yang diambil oleh FC Sion tersebut tidak bisa diterima.
"Tidak dapat diterima perilaku seperti itu," kata Valloni.
"Jika ada sebuah krisis, kita harus menjaga pemain kita. Bukan menodongkan pitsol ke kepala mereka dan memberitahu bahwa memiliki waktu 24 jam untuk dipotong gaji atau tidak. Kemudian saat mengatakan tidak, yang itu merupakan hak pemain, mereka dipecat. Itu benar-benar keterlaluan," tambahnya.
Menurut Valloni, seharusnya klub mencari solusi yang lain dan lebih luas. Sebab keputusan pemotongan gaji tersebut dinilai terlalu dini.
"Saya pikir ini pertanda buruk, bukan sebuah solidaritas. Sebelum FC Sion melakukan ini, kami berusaha mencari solusi, dan pemain siap membatu klub. Tapi pemotongan gaji terlalu dini," tambahnya.
Sementara itu, Presiden klub FC Sion, Christian Constantin memiliki alasan tersediri dengan keputusan pemotongan gaji tersebut.
"Tidak ada gunanya saya tetap menjaga pemain yang tidak berusaha, disaat orang lain sedang berusaha," kata Constantin.
"Saya memberi tahu mereka bahwa gaji mereka adalah bisa untuk membayar dua atau tiga perawat yang bekerja keras menyelamatkan hidup," tambahnya.
Baca juga:
Lampu Hijau Barcelona untuk Arturo Vidal
Memasak dan Ngopi Jadi Cara Pemain Tira Persikabo Usir Kejenuhan?