Tak Perlu Pakai Cara Keji, Bahkan Pemain Gaek Sanggup Matikan Messi
- youtube
VIVA – Tak bisa disangkal, Lionel Messi adalah salah satu pemain terbaik yang pernah ada. Berbagai trofi telah dia menangkan, baik secara tim maupun individual.
Rekor demi rekor juga berhasil ditorehkan pemain berjuluk La Pulga tersebut. Tidak aneh bila kebanyakan lawan, khususnya pemain bertahan menjadi gemetar ketika timnya berhadapan dengan Messi.
Baja: Ini Cara Paling Culas dan Keji untuk Matikan Lionel Messi
Banyak yang bilang Messi mustahil dihentikan. Kalau pun harus mematikan dia, maka butuh cara culas, seperti diungkapkan gelandang Timnas Brasil, Felipe Melo, baru-baru ini.
"Dia pemain unik. Ketika menghadapi dia di Timnas, kami selalu bilang 'setiap pemain harus menendang dia sekali, kita rotasi saja'," ujar Melo.
"Jika tidak begitu, sulit mengawalnya. Kami tidak mau mematahkan dia, hanya memotong ritme dan mengganggunya, sebuah taktik," ungkapnya lagi.
Tapi jangan salah, pada 2011 lalu, ternyata Messi pernah dibikin malu oleh seorang defender gaek. Pemain tersebut berusia 35 tahun dan berhasil membuat sang mega bintang terkapar dengan tekel sempurnanya di dalam kotak penalti.
Ya, siapa lagi yang dimaksud kalau bukan Alessandro Nesta. Kala itu Barcelona menjadi tuan rumah dalam pertandingan fase grup Liga Champions. Merupakan tamu, Milan justru tampil mengejutkan dengan mencetak gol ketika laga berjalan 1 menit lewat aksi Alex Pato.
Barcelona tentu ogah dipermalukan di depan publik. Mereka tampil ngotot mengurung pertahanan Rossoneri. Sampai akhirnya mereka bisa balik unggul melalui gol Pedro Rodriguez (36') dan David Villa (50').
Messi yang ketika itu sedang menggila, bayangkan saja, sepanjang musim tersebut dia berhasil mencetak 72 gol di semua kompetisi, sudah pasti mau memberikan kontribusi maksimal melawan Milan. Sayangnya, usaha dia gagal.
Mungkin Messi yang sedang onfire sempat berpikir bisa leluasa mengacak-acak pertahanan Milan. Di menit 55, dia sempat melakukan penetrasi ke jatung pertahanan lawan dan memberikan ancaman serius.
Mengiring bola ke sisi kiri, Messi merasa bebas dan akan melepaskan tembakan kaki kiri ke gawang yang dikawal oleh Dida. Tapi mendadak bola menghilang dan dia langsung rubuh ke tanah. Ternyata Nesta berhasil melancarkan tekel dengan sempurna.
Kegagalan itu membuat Messi kesal. Dia sampai memukul-mukul tanah. Setelah itu dia pun cuma bisa cengar-cengir melihat ke arah Nesta, bek senior yang memang punya banyak prestasi, termasuk membawa Italia juara Piala Dunia 2006.
Saat ini Nesta sudah berhenti bermain. Sejak 2015 dia mulai menjajaki karier pelatih dan sekarang menangani klub Italia, Frosinone. Kemarin, 19 Maret 2020 dia baru saja merayakan ulang tahun ke-43. Dan bersamaan dengan itu membuat publik kembali mengingat tekel kepada Messi, selain prestasi besar yang telah diraihnya sepanjang berkarier di lapangan hijau.
Walau sukses mematikan Messi, Nesta tidak pernah besar kepala. Malah kemudian dia selalu memuji suami Antonella Roccuzzo tersebut sebagai pemain yang luar biasa.
"Messi spesial, ia adalah pemain yang paling berat untuk dihadapi seorang pemain bertahan. Messi bisa membuat 10 sprint beruntun, mustahil anda bisa menghadapinya," ujarnya.