Mignolet Sering Kena Bully di Liverpool, Sekarang Bikin MU Gigit Jari
- twitter.com/ClubBrugge
VIVA – Manchester United harus puas bermain imbang 1-1 saat melawat ke Jan Breydel Stadium, markas Club Brugge dalam leg pertama Liga Europa, Jumat 21 Februari 2020 dini hari WIB. Tuan rumah bahkan sempat unggul lebih dulu.
Pada menit ke-15, kiper Club Brugge, Simon Mignolet melepaskan tendangan gawang ke arah pertahanan MU. Bola berhasil dikejar oleh Emmanuel Dennis yang dikepung dua pemain tim tamu.
(Baca juga: Manchester United Hindari Kekalahan Berkat Insting 'Membunuh' Martial)
Begitu bola bisa dikuasai, tanpa ragu Dennis melepaskan tendangan terukur yang membuat kiper MU, Sergio Romero tak berdaya. Karena gol itulah, eks kiper Liverpool itu tercatat sebagai pemberi assist dalam pertandingan.
Beruntung pada menit ke-36, MU bisa menyamakan kedudukan lewat Anthony Martial. Striker asal Prancis itu mencuri bola dari pemain Club Brugge dan melakukan akselerasi hingga ke dalam kotak penalti sebelum melepaskan tendangan terarah.
Mengutip Opta, Mignolet menyaingi catatan kiper Lokomotiv Moscow, Guilherme. Dalam pertandingan Liga Europa melawan Sporting Lisbon pada September 2015, dia juga memberi assist.
Catatan menarik kiper asal Belgia ini menjadi topik hangat di media sosial. Banyak yang kemudian malah menjadikan assist Mignolet sebagai bahan candaan.
Bukannya tanpa alasan, karena ketika masih membela Liverpool, dia kerap menjadi sasaran bullying. Beberapa kalo Mignolet membuat blunder yang membuat The Reds harus gigit jari.
Manajer MU, Ole Gunnar Solskjaer menyayangkan proses terjadinya gol Club Brugge. Anak asuhnya hilang fokus dalam mengantisipasi tendangan gawang Mignolet, dan harus dibayar mahal.
"Ini adalah pertandingan dengan situasi yang sulit. Kami memberi mereka gol yang diawali dari tendangan gawang. Lalu mereka memberi kami gol dari lemparan ke dalam. Jadi, ada dua gol yang terjadi karena lemahnya konsentrasi kedua tim," ujar Solskjaer, dikutip dari Tribal Football.
Gelandang MU, Juan Mata juga mengungkapkan rasa kecewa serupa. Bagi pemain asal Spanyol itu, seharusnya Setan Merah bisa memenangkan pertandingan.
"Sejujurnya kami ingin menang, dan saya pikir di babak kedua kami menekan dengan lebih baik. Mereka mencetak gol yang seharusnya kami tidak kebobolan," tutur Mata.