Copa America 2019, Pembuktian Timnas Brasil Juara di Kandang Sendiri
- https://twitter.com/CBF_Futebol
VIVA – Copa America edisi ke 46 bakal bergulir pada Sabtu 15 Juni 2019. Ajang bergengsi di Amerika Selatan itu berlangsung di Brasil, tempat lahirnya banyak bintang sepakbola.
Timnas Brasil sebagai tuan rumah akan menjalani pertandingan pembuka melawan Bolivia di Estadio do Morumbi, Sao Paulo. Bagi Tim Samba, laga ini menjadi penting untuk dimenangkan.
Mereka tak cuma butuh meyakinkan para suporter bisa tampil maksimal pada kali ini. Dahaga sudah lama tak hilang, karena terakhir kali Brasil menjadi juara Copa America pada edis 2007 lalu.
Sebagai negeri yang banyak melahirkan pesepakbola kelas dunia, Brasil masih belum bisa menyamai rekor Uruguay dan Argentina. Sejauh ini mereka baru bisa mengoleksi delapan gelar juara, sedangkan Argentina 14 kali, dan Uruguay 15 kali.
Bermain di kandang sendiri, Tim Samba punya pengalaman buruk, yakni Piala Dunia 2014. Ketika itu banyak orang yang menjagokan mereka menjadi juara, tapi hasil berkata sebaliknya.
Keluar sebagai juara Grup A dengan dua kemenangan dan sekali imbang, Brasil lolos ke babak 16 besar. Setelah itu mereka sukses mengandaskan perlawanan Chile dan Kolombia sehingga melaju ke semifinal.
Sayangnya di babak semifinal Brasil harus menelan pil pahit. Mereka dipaksa menyerah dengan skor telak, 1-7 dari Jerman yang akhirnya keluar sebagai juara.
Kekalahan menyakitkan itu tentu masih melekat baik di hati pemain dan suporter Brasil. Mereka harus bisa membalas pengalaman minor itu dengan prestasi pada Copa America 2019 kali ini.
"Brasil selalu jadi favorit turnamen apa pun. Tentu kami siap. Kami sudah bekerja keras secara fisik, teknik, dan perubahan yang sudah kami lakukan," tutur gelandang Brasil, Casemiro, dikutip dari Reuters.
Ucapan Casemiro itu cukup beralasan. Sebab, pada dua kali uji coba jelang Copa America 2019, mereka bisa memetik hasil positif, dengan menang 2-0 atas Qatar dan tujuh gol tanpa balas menghadapi Honduras.
"Kami siap dan kami menunjukkannya di dua laga pemanasan, itu, itu adalah dua pertandingan terbaik yang kami mainkan sejak Piala Dunia," ujar pemain asal klub Real Madrid itu.
Kesialan Melanda Tim Samba
Saat harapan publik Brasil agar tim kebanggaan mereka menjadi juara di tanah sendiri, kesialan justru melanda. Pemain andalan mereka, Neymar mengalami cedera ketika beruji coba dengan Qatar.
Pergelangan kaki kanan Neymar mengalami masalah. Prediksi tim dokter, pemain berusia 27 tahun itu harus menepi selama enam bulan ke depan. Artinya, dia tidak bisa tampil di Copa America 2019.
Pelatih Brasil, Adenor Leonardo Bacchi menyayangkan cedera yang dialami Neymar ini. Dia merasa kehilangan salah satu pemain terbaik di dunia yang bisa memberi kontribusi besar bagi tim.
"Sangat disayangkan kami tidak diperkuat sebagai salah satu dari tiga pemain terbaik di dunia. Setelah (Lionel) Messi dan Cristiano Ronaldo, dia hanya bisa dibandingkan dengan (Eden) Hazard, dengan satu keunggulan, larinya lebih cepat," kata pelatih yang akrab disapa Tite itu.
Namun, Tite tak ingin anak asuhnya meratapi absennya Neymar pada Copa America 2019. Dia coba menyiapkan Willian sebagai pengganti, dan berharap Brasil bisa tetap tampil maksimal.
"Skuat kami lebih fokus untuk bekerja keras dan berlatih untuk menyiapkan diri jelang pertandingan ketimbang menyesali absennya Neymar," tutur juru taktik berusia 58 tahun itu.
Cobaan bagi Tite bukan cuma berhenti di sana. Melawan Bolivia, Brasil juga dipastikan tidak bisa menurunkan Arthur Melo yang mengalami cedera saat uji coba melawan Honduras.
Meski tim medis Brasil sudah mengambil beberapa metode penyembuhan, Arthur nyatanya belum siap tampil. Tite mengungkapkan Arthur masih belum berada dalam kondisi fisik terbaik, sehingga tidak ingin mengambil risiko.
"Dia tak akan bermain sejak awal karena belum latihan penuh. Saya tak akan mengambil risiko dengan memainkannya," kata Tite dilansir Daily Mirror.
Belum lagi kabar terakhir datang mengenai kondisi Ederson. Penjaga gawang asal klub Manchester City itu diragukan bisa tampil di laga perdana karena mengalami nyeri di bagian betisnya saat latihan.
Bolivia Melihat dari Sisi Berbeda
Pelatih Bolivia, Eduardo Villegas tak ingin menjadikan absennya sejumlah pemain inti Brasil sebagai keuntungan. Menurut dia, Tim Samba tanpa kehadiran Neymar justru harus diwaspadai.
Dia memprediksi Brasil akan bermain lebih kolektif dengan tidak adanya Neymar. Dengan kualitas kemampuan di atas rata-rata, akan jadi menyulitkan anak asuhnya mengembangkan permainan.
"Saya melihat Brasil akan lebih kompak dengan kepergian Neymar. Karena itu, kami harus menjaga fokus dengan sangat baik dan tidak memberi mereka peluang sedikit pun,” ujar Villegas, sebagaimana dikutip dari Fox Sports.
Namun, ketika dianggap anak asuhnya bakal tertekan dengan adanya teror dari suporter tuan rumah, Villegas dengan tegas menolaknya. Justru dia menganggap Brasil yang akan menyandang beban berat.
"Tekanan bukan ada di puncak kami, tetapi justru Brasil. Saya sudah menentukan pemain, dan kami tahu bagaimana memanfaatkan peluang," kata Villegas.
Menarik untuk menanti pertandingan pembuka Copa America 2019 ini. Akankah Brasil bisa menunjukkan permainan terbaik, atau malah dibikin terkejut oleh sengatan Bolivia.