Malaikat Maut Persija Jakarta Bernama Home United
- Istimewa
VIVA - Home United akan kembali lawan Persija Jakarta. Tapi kali ini, kedua tim bakal saling jegal di babak kualifikasi Liga Champions Asia 2019. Aroma dendam tentu akan mewarnai pertemuan Home United dan Persija empat bulan mendatang.
Ya, Persija jelas menyimpan dendam kepada anak asuh Saswadimata Dasuki. Sebab sebelumnya, armada The Protectors menghentikan langkah Persija di Piala AFC 2018.
Tepatnya di babak semifinal zona ASEAN, Home United sukses mempecundangi Persija dalam dua pertemuan. Dalam pertemuan pertama di Jalan Besar Stadium, 8 Mei 2018, Home United menang tipis 3-2 atas Persija. Kemudian, armada Macan Kemayoran kembali takluk dari Home United saat bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 15 Juni 2018, kali ini dengan skor 1-3.
Dua kekalahan tersebut jelas jadi pelajaran berharga buat Persija. Oleh sebab itu, Persija wajib memperbaiki performa untuk menjaga peluang mencapai fase grup Liga Champions Asia 2018.
Menurut bek veteran Persija, Maman Abdurrahman, Home United memiliki karakter seperti klub-klub Singapura pada umumnya. Organisasi permainan adalah karakter Home United yang dilihat Maman.
"Menurut saya, Home United adalah tim yang secara organisasi permainan sangat baik. Karena organisasi permainannya baik. jadi kadang kami susah buat masuk. Kalau saya pribadi melihat tim-tim Singapura memang maimnya seperti itu, sangat mengutamakan organisasi permainan," ujar Maman.
Defender berusia 35 tahun ini melihat dua sosok yang punya peran vital dalam permainan Home United. Kedua pemain tersebut adalah penyerang vetran, Shahril Ishak, dan gelandang berpaspor Korea Selatan, Song Ui-young.
Maman ingat betul Ui-young berhasil mencetak dua gol, masing-masing di pertemuan pertama dan kedua Piala AFC 2018. Sementara Shahril, jadi tokoh antagonis yang membungkam Persija saat tampil di SUGBK dengan dua golnya.
Dikatakan Maman, Shahril yang sudah berusia senja tampil begitu efektif di atas lapangan. Dengan semua pengalamannya, Shahril dinilai Maman memang tak terlalu banyak melakukan pergerakan. Akan tetapi, Shahril bisa berfungsi sebagai pencetak gol sekaligus penyuplai bola.
Sementara Ui-young yang baru berusia 25 tahun, dilihat Maman sangat merepotkan pertahanan timnya lantaran punya kecepatan di atas rata-rata.
"Ya, dua pemain itu sangat berpengaruh. Sharil adalah pemimpin di lapangan. Walaupun keliahatannya dia cuma berdiri saja di lapangan (tak banyak bergerak) tapi dialah yang banyak menyuplai bola," kata Maman melanjutkan.
"Yang Korea itu lebih banyak kerja. Dia lebih banyak lari-lari setelah mendapat bola. Saya rasa kalau dua pemain itu tidak ada, mungkin Home United tidak bisa berbuat apa-apa," ucapnya.
Persija akan datang lagi ke Jalan Besar Stadium, Singapura, untuk melakoni revans kontra Home Uniter di babak pra eliminasi Liga Champions Asia 2018, 5 April 2019.