Jadi Korban Diskriminasi, Mesut Oezil: Karena Saya Muslim?
- REUTERS/John Sibley
VIVA – Gelandang Arsenal, Mesut Oezil, memutuskan pensiun dari tim nasional Jerman, Minggu 22 Juli 2018. Pemain berusia 29 tahun tersebut tidak tahan menjadi korban diskriminasi hanya karena berfoto dengan Presiden Turki, Tayyip Erdogan, beberapa bulan lalu.
Foto yang diambil jelang Jerman tampil di Piala Dunia 2018 itu menjadi polemik. Oezil dianggap telah bermain politik, padahal hubungan Turki dan Jerman ketika itu sedang tidak baik.
Beberapa politikus ternama buka suara dan mengkritik Oezil. Begitu juga dengan media massa di Jerman yang justru lebih fokus dengan isu politik ketimbang teknis Timnas Jerman.
Gerah dengan semuanya, Oezil angkat bicara. Dia heran, kenapa darah Turki dari keluarganya digugat, dan kecintaan kepada Jerman justru dienyahkan begitu saja oleh mereka para pengkritik.
"Teman saya Lukas Podolski dan Miroslav Klose tidak pernah disebut sebagai Jerman-Polandia, jadi mengapa saya jadi Jerman-Turki? Karena itu adalah Turki? Karena saya seorang muslim?" tulis Oezil di Twitter.
"Koran di Jerman menggunakan foto saya bersama Presiden Erdogan sebagai latar belakang untuk melakukan propaganda politik kaum kanan," imbuhnya.
Sejak para politikus dan media massa di Jerman memainkan isu tidak sedap ini, Oezil mengaku sedang menjalani masa sulit. Beberapa kerja sama dengan donatur untuk amal kepada yayasan anak tidak mampu, terpaksa dibatalkan.
Baginya, apa yang terjadi saat ini sudah tidak baik untuk masyarakat. Hal itu jelas terlihat ketika di Piala Dunia 2018, suporter Jerman mencaci maki dirinya dengan merujuk darah Turki miliknya.