Semifinal Piala Dunia: Kekuatan Baru Tantang Muka Lama

Para pemain Belgia merayakan kelolosan ke semifinal Piala Dunia 2018.
Sumber :
  • Reuters/John Sibley

VIVA – Piala Dunia 2018 telah memasuki semifinal. Tersisa empat negara yang bakal memperebutkan trofi, yakni Prancis, Belgia, Kroasia, dan Inggris.

Loyalitas Saka kepada Timnas Inggris Diragukan, Arteta Kasih Pembelaan

Ada hal menarik dari dua pertandingan semifinal. Tim yang sudah pernah juara sama-sama ditantang tim yang berupaya untuk menciptakan sejarah baru.

Ya, Inggris dan Prancis sama-sama pernah sekali juara. Sementara itu, Kroasia dan Belgia belum pernah menjadi yang terbaik di dunia.

Thomas Tuchel Pelatih Timnas Inggris, Kritik Pedas Mengiringi

Prancis yang pernah menjadi juara dunia 1998, ditantang Belgia yang memiliki generasi emas. Lalu, Inggris yang sempat juara pada 1966, menghadapi tim penuh kejutan, Kroasia.

Semifinal pertama mempertemukan Prancis kontra Belgia. Laga ini bakal berlangsung di St Petersburg Stadium, Rabu dini hari WIB, 11 Juli 2018.

Bek Liverpool Amat Buruk dalam Bertahan

Dari kubu Prancis, pemain yang pantas diwaspadai adalah Kylian Mbappe. Pemain 19 tahun ini sudah menceploskan tiga gol di Rusia.

"Bagi saya, Mbappe adalah pemain terbaik dalam seleksi timnas Prancis. Ia sangat cepat dan dapat memutuskan dengan cepat dalam setiap pertandingan," kata bek Belgia, Thomas Vermaelen, dikutip dari Sky Sport.

Namun, Vermaelen juga menyebutkan pemain Prancis lainnya yang akan mengancam gawang Belgia. 

"Tetapi, pemain seperti Ousmane Dembele, Olivier Giroud, dan N'Golo Kante memiliki kualitas yang spesifik dan kuat," tambahnya.

Sementara itu, lini pertahanan menjadi kunci Belgia, hingga bisa menembus semifinal. Kiper mereka, Thibaut Courtois, kerap membuat lawan frustrasi. Namun, hal ini tak membuat bomber Prancis, Olivier Giroud, gentar.

"Saya yakin bisa memberikan yang terbaik di pertandingan nanti. Waktunya menciptakan gol di gawang Courtois. Dia adalah tembok dan dia dalam performa terbaiknya," kata Giroud, seperti dilansir Marca.

"Dia juga memiliki pemain bertahan yang baik di depannya. Meskipun begitu, saya percaya diri bisa meruntuhkan pertahanan mereka," lanjut dia. 

Kroasia Sesumbar

Semifinal lainnya mempertemukan Kroasia kontra Inggris. Laga ini bakal berlangsung di Luzhniki Stadium, Kamis dini hari WIB, 12 Juli 2018.

Meski hanya berstatus underdog, Kroasia tak gentar. Pelatih Kroasia, Zlatko Dalic, bahkan sesumbar mampu menyingkirkan Inggris.

"Kami memiliki bek yang cukup kuat menghadapi serangan tim lawan. Tentu, pada laga nanti kami akan membuktikannya kontra Inggris,” ujar Dalic seperti dilansir dari Metro.co.uk.

Striker timnas Inggris, Harry Kane.

Dalic menjelaskan, jika Argentina ada Lionel Messi, tak dipungkiri di Inggris ada Harry Kane. Meski terkenal buas bersama Tottenham Hotspur, Kroasia menganggap pemain itu bisa dilumpuhkan.

"Kami tidak takut Inggris. Saya tahu Kane sangat produktif dalam mencetak gol," ungkap Dalic. “Tapi, bukan berarti dia tak bisa dijinakkan”. 

Inggris memiliki Harry Kane yang kini menjadi top scorer sementara dengan 6 gol. Dalic yakin timnya mampu menghentikan Kane.

"Ini akan sangat sulit karena dia merupakan pencetak gol terbanyak sementara dan pemain terbaik Inggris, bersama (Raheem) Sterling," ujar Dalic, seperti dilansir Sportsmole.

"Dejan Lovren tahu Kane dan dia (Lovren) bekerja sama sangat baik dengan Domagoj Vida. Jadi, saya tidak terlalu risau soal cara menghentikan para pemain Inggris. Kami berhasil menghentikan Messi dan Eriksen, dan kami akan coba melakukan hal yang sama kepada Kane," tuturnya.

Kepercayaan diri tinggi juga diungkapkan manajer Inggris, Gareth Southgate. Dia bahkan menilai timnya bisa dianggap lebih baik dibandingkan Inggris yang menjuarai Piala Dunia 1966.

"Kami sudah berbicara mengenai tim yang menjuarai Piala Dunia 1966, mereka sangat dihormati," kata Southgate seperti dilansir Soccerway.

Southgate menyebut, pada awalnya sudah berbicara kepada tim yang dilatihnya agar melakukan hal yang terbaik. Dan diharapkan bisa mencapai yang ditentukan.

"Saya bertemu dengan beberapa pemain dan kami tahu persis bagaimana mereka dilatih. Mungkin, di era modern ini bisa lebih gila (dibandingkan pada 1966) dengan media sosial dan apa pun. Jadi, secara global ini lebih besar," ucapnya.

Siklus Juara Baru


Ada fakta menarik mengenai kemungkinan juara tahun ini. Ada siklus unik yang menunjukkan bahwa ada juara baru setiap 20 tahun sekali.

Dimulai pada 1958, Brasil juara untuk kali pertama. Lalu, pada 1978, giliran Argentina yang menjadi juara. Berselang 20 tahun, Prancis keluar sebagai juara Piala Dunia 1998.

Jika siklus ini berlanjut, tahun ini saatnya ada juara baru. Itu artinya, Kroasia atau Belgia yang berpeluang menciptakan sejarah.

Kapten Timnas Kroasia, Luka Modric

Selain itu, ada mitos yang menguntungkan Belgia. Setiap tim yang mengalahkan Brasil, minimal bisa menembus final. Di Piala Dunia 1998, Prancis menjadi juara usai menekuk Brasil 3-0 di final. Berselang empat tahun, Brasil yang menjadi juara.

Fenomena menarik ini kembali terjadi di Piala Dunia 2006. Prancis yang mengalahkan Brasil 1-0 di perempat final, melaju hingga ke final. Namun, Les Bleus gagal juara usai dikalahkan Italia lewat adu penalti.

Di Piala Dunia 2010, Belanda sukses mengalahkan Brasil 2-1 di perempat final. Die Oranje akhirnya melaju ke final, sebelum kalah 0-1 dari Spanyol.

Berlanjut di Piala Dunia 2014, Jerman menghancurkan Brasil 7-1 di semifinal. Der Panzer akhirnya sukses menjadi juara usai menang 1-0 atas Argentina. Jika mitos ini berlanjut, Belgia yang menyingkirkan Brasil di perempat final, memiliki kans melenggang lebih jauh.

Ada satu lagi mitos yang beredar. Yakni, di mana Pep Guardiola melatih, maka timnas negara dari klub yang dilatihnya, keluar sebagai juara Piala Dunia.

Spanyol menjadi Juara Dunia 2010, ketika itu Guardiola menjadi pelatih Barcelona dan meraih gelar LaLiga. Kemudian, Jerman Juara Dunia tahun 2014. Ketika itu, Guardiola menjadi pelatih Bayern Munich dan juga meraih gelar Bundesliga. 

Tahun 2018, ManCity menjadi Juara Premier League di bawah asuhan Guardiola. Dan Inggris berhasil lolos ke semifinal. Apakah The Three Lions bakal menjadi juara?

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya