Dipukuli Ayah Setiap Main Bola, Kini Tampil di Piala Dunia
- REUTERS/Ivan Alvarado
VIVA – Tak bisa terbayang betapa bangganya ayah dari Kelechi Iheanacho melihat anaknya mengenakan jersey Nigeria di Piala Dunia 2018. Masih berusia 21 tahun, namun pemain yang kini membela Leicester City slitu sudah dipercaya menjadi bagian tim nasional.
Semasa kecil, Kelechi kerap mendapat hukuman dari sang ayah jika ketahuan bermain bola. Sabetan dari ikat pinggang menjadi santapan menyakitkan baginya.
"Saya selalu mendapatkan hukuman melalui ikat pinggang atau benda apapun yang berada di dekat Ayah," ujarnya, dikutip dari The Sun.
Kelechi mengatakan, ayahnya takut jika bermain bola membuatnya lupa akan sekolah. Hal itulah yang hingga kini selalu dia ingat sehingga tidak menaruh dendam atas masa lalu.
"Kadang saya dibuat tertawa mengingat hal tersebut, tetapi itu sudah menjadi takdir Tuhan untuk hidup saya. Ayah hanya ingin melihat yang terbaik bagi saya," imbuhnya.
Setelah pada akhirnya Kelechi memang menemui jalan sebagai pesepakbola profesional, sang ayah mendukung secara penuh. Terlebih ketika akhirnya dia berkarier di Premier League.
Namun, ada satu yang disesali Kelechi saat ini. Dia bisa bermain di Piala Dunia tanpa disaksikan oleh sang ibu yang meninggal pada 2013 silam.
"Itu membuat saya sedih karena ibu tidak bisa ikut ke Rusia. Padahal saya ingin membuatnya bangga," tuturnya.
Kelechi datang ke Inggris sejak 2015 silam. Dia dibawa oleh pemandu bakat Manchester City. Sempat promosi ke tim utama The Citizens, akhirnya dia dipinjamkan ke Leicester.
Pada musim lalu, dia bermain sebanyak 21 kali di Premier League dengan menyumbang tiga gol dan assist. Catatan itulah yang membuatnya didaftarkan Nigeria ke Piala Dunia 2018. (one)
