Pemain Inggris Waspada Tindakan Rasisme di Rusia
- REUTERS/Carl Recine
VIVA – Pemain senior tim nasional Inggris, Ashley Young, mengaku telah berdiskusi dengan rekan-rekannya untuk membahas potensi kekerasan rasisme pada Piala Dunia nanti. Meski pihak Rusia telah berjanji bakal menindak tegas segala perbuatan rasisme yang terjadi.
Sebelumnya, negeri Beruang Merah berjanji bakal melakukan pengawasan ketat terhadap tindakan rasisme menjelang Piala Dunia. Walau, masih ada sebagian suporter di Rusia yang mendukung timnya dengan hujatan rasisme.
Pada awal bulan Mei lalu, FIFA terpaksa mendenda Rusia sebesar 30 ribu franc Swiss atau sekitar Rp430 juta. Hukuman tersebut diberikan akibat nyanyian diskriminatif dari para pendukung Rusia usai pelecehan rasis yang diarahkan kepada pemain Prancis selama pertandingan persahabatan di St Petersburg pada Maret silam.
"Kami telah membicarakan permasalahan rasisme di dalam skuat. Di situ kami membahas tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan," kata Young, seperti dikutip Reuters.
Penggawa Manchester United itu berharap FIFA bersikap tegas dalam mengatasi hal-hal yang berbau rasisme. Young juga menghimbau kepada seluruh pemain untuk tidak terpancing dengan tindakan-tindakan diskriminatif tersebut.
"Jika ada sesuatu yang terjadi, semoga FIFA dapat mengatasinya. Semua tidak akan tahu apa yang akan terjadi di lapangan dan saya tidak yakin dengan bagaimana Anda bereaksi apabila (tindakan rasisme) terjadi," ujar pemain berusia 32 tahun ini.
Di Piala Dunia nanti, Inggris akan memulai perjalanannya dengan menghadapi Tunisia pada 18 Juni di Volgograd, Rusia. Selanjutnya, The Three Lions akan bersua Panama (24 Juni) dan Belgia (28 Juni). (mus)