Misi Juventus Obati Luka Liga Champions
- REUTERS/Giorgio Perottino
VIVA – Juventus berpeluang mendapatkan gelar ganda musim ini. Scudetto sudah hampir pasti dalam genggaman dan berpeluang meraih pula trofi Coppa Italia.
Juventus akan menghadapi AC Milan di final Coppa Italia pada Kamis dini hari waktu Indonesia, 10 Mei 2018.
Juventus jelas lebih diunggulkan dalam pertandingan ini. Pasukan Massimiliano Allegri dua kali membantai skuat Gennaro Gattuso di ajang Serie A Italia.
Juventus juga bakal mencatatkan rekor fenomenal bila berhasil memenangkan laga ini. Mereka bakal menggenggam Coppa Italia empat musim berturut-turut.
"Kami ingin membawa kembali trofi ini ke Turin," kata gelandang Juventus, Miralem Pjanic, seperti dilansir Sky Sports, Selasa 8 Mei 2018.
Bagi Pjanic, gelar ganda yang sudah di depan mata ini bakal menjadi pelipur lara usai mereka tersingkir menyakitkan dari Liga Champions. Meski berhasil menang di Madrid, mereka gagal melaju ke final Liga Champions karena penalti Cristiano Ronaldo di detik akhir laga.
"Kami sungguh-sungguh ingin merebut semua trofi yang masih tersedia tahun ini. Tiba-tiba kami tersingkir dari Liga Champions, tetapi mengamankan liga dan memenangkan Coppa Italia adalah tujuan kami saat ini," ujar Pjanic.
Sementara Milan berambisi mendapatkan gelar perdana di bawah pemilik baru dari China yang membeli klub ini tahun lalu. Gelar Coppa Italia bakal menjadi hiburan bagi mereka setelah membelanjakan dana besar-besaran awal musim.
"Tidak perlu diragukan lagi, ini adalah laga terbesar saya sepanjang karier dan saya merasa siap memenangkannya," kata pemain Milan, Hakan Calhanoglu.
"Saya ingin memenangkan kejuaraan ini. Saya merasa dalam kondisi terbaik."
Scudetto ketujuh
Juventus hampir pasti menggenggam Scudetto musim ini. Meski secara matematis mereka masih belum juara, tapi dari fakta yang ada Bianconeri bisa dikatakan sudah 99 persen memastikan gelar. Di papan klasemen, Juventus berada di puncak dengan 91 poin.
Memang idealnya Juventus masih harus merebut minimal satu poin dari dua laga sisa musim ini, entah ketika menghadapi AS Roma pekan depan atau melawan Hellas Verona di pertandingan selanjutnya.
Kalau pun Juventus kalah dalam dua laga sisa dan Napoli bisa terus menang, tetap saja Scudetto masih berat untuk jatuh ke tangan Partenopei.
Poin maksimal yang bisa direbut Napoli adalah 91. Sama dengan catatan Juventus sekarang. Bila berhasil menyamakan, maka sesuai regulasi penentuan juara akan dilakukan dengan perhitungan head to head.
Dalam hitungan itu, Juventus dan Napoli berimbang 1-1 karena saling mengalahkan di kandang lawan dengan skor 1-0. Dan untuk selanjutnya akan digunakan perhitungan selisih gol.
Saat ini Juventus punya selisih gol +61. Sedangkan Napoli hanya +45. Angka yang terpaut jauh, 16 gol, dan dirasa mustahil untuk dikejar dalam dua pertandingan sisa.
Mungkin hanya mukjizat besar yang mampu menggagalkan gelar ketujuh Juventus secara beruntun, seperti Napoli menang dengan selisih 16 gol dan Juventus selalu kalah di dua laga terakhir.
Misi Milan
Melihat kalkulasi poin dan potensi yang didapatkan Juventus dan rival terdekatnya, Napoli, scudetto memang sudah aman buat Si Nyonya Besar.
Milan berambisi mendapatkan gelar perdana di bawah pemilik baru mengusung misi menggagalkan gelar ganda Juventus. Meski dua kali kalah di Serie A, Rosoneri pantang menyerah di Coppa Italia.
"Saya merasakan hal yang bagus. Final adalah pertandingan yang fantastis. Kami akan bermain melawan tim hebat di stadion megah. Kami memiliki keinginan untuk bermain bagus," kata gelandang Milan, Giacomo Bonaventura, seperti dilansir Football Italia.
"Juventus adalah tim hebat. Mereka punya skuat dengan kualitas terbaik, seperti yang mereka buktikan di tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya, baik di Serie A maupun Liga Champions. Ini bakal menjadi laga sulit. Perlu Milan yang hebat untuk bisa menang," lanjut pemain 28 tahun ini.
Juventus sudah dipastikan merebut Scudetto Serie A musim ini. Sedangkan Milan tak memiliki peluang finis di 4 besar, atau lolos ke Liga Champions, karena masih tertahan di posisi 6 Serie A.
"Kami harus mencoba agar tidak menderita saat bersua Juventus dan menyerang saat memiliki kesempatan," katanya.