Ronaldo yang Tak Biasa dan Bisunya Ribery
- Reuters
VIVA – Partai Bayern Munich versus Real Madrid dalam semifinal leg 1 Liga Champions, di Allianz Arena, Rabu 25 April 2018 atau Kamis dini hari WIB, menjadi momen yang tak bersahabat bagi dua winger terbaik dunia, Cristiano Ronaldo dan Franck Ribery. Kedua pemain ini gagal memberikan dampak positif bagi timnya masing-masing.
Saat melawan Bayern, Ronaldo dipasang sebagai striker utama. CR7 terlihat begitu kesulitan mengemban tugas sebagai striker murni.
Ada satu gol yang sebenarnya dilesakkan Ronaldo. Namun, gol tersebut harus dianulir.
Karena, sebelum menendang bola, Ronaldo mengontrol menggunakan tangan. Wasit Bjorn Kuipers yang menyadarinya menganulir gol tersebut.
"Menganulir gol Ronaldo adalah keputusan terbaik yang diambil wasit. Ronaldo memang mengontrol bola dengan tangannya," kata mantan wasit LaLiga, Adunjar Oliver, dilansir Marca.
Akibat dianulirnya gol ini, Ronaldo gagal mencatatkan rekor. Eks pemain Manchester United tersebut telah melewatkan kesempatan menjadi pemain pertama yang mencetak gol di setiap laga Liga Champions.
Selain Ronaldo, malam Ribery juga tak begitu bersahabat. Permainannya sunyi, tak terlihat mengancam pertahanan Madrid.
Matinya pergerakan Ribery tak terlepas dari keputusan pelatih Madrid, Zinedine Zidane, untuk memplot dua pemain demi menjaganya. Ya, Zidane sadar Ribery merupakan pemain Bayern yang bisa jadi pembeda dalam sebuah pertandingan.
Magis Ribery sudah terbukti dalam beberapa kesempatan. Alhasil, Zidane menugaskan Luka Modric dan Lucas Vazquez untuk menjaga Ribery.
Hasilnya positif. Ribery kesulitan masuk ke sektor pertahanan Madrid. Pergerakannya dari lini tengah sudah dihambat oleh Modric dan Vazquez.
"Vazquez menjalani pertandingan terbaiknya. Dia bekerja begitu keras dan mengakhiri laga sebagai bek kanan. Bersama Modric, mereka mengontrol Ribery," puji Zidane dikutip Football Espana.