Giggs Ingin Dihormati Sebagai Manajer Bukan Legenda MU
- Reuters/Andrew Couldridge
VIVA – Ryan Giggs kini telah menjadi bos bagi Timnas Wales. Giggs pun meminta anak asuhnya untuk menghormatinya sebagai manajer tim, bukan karena ia adalah legenda Manchester United.
Giggs menjadi arsitek bagi Wales sejak Januari lalu. Wales mencatatkan kemenangan 6-0 atas China dalam turnamen China Cup 2018.
Turnamen ini hanya diikuti oleh Wales, China, Uruguay dan Republik Ceko. Wales akan bertemu Uruguay di partai final, Senin 26 Maret 2018.
"Karier bermain anda yang bisa membawa sejauh ini. Maka kita harus melakukan dengan benar ketika menjadi bos di tim. Kita tidak hanya melakukan apa yang sudah pernah kita dapatkan di klub, namun juga harus berkembang dan melakukan yang terbaik," kata Giggs dikutip dari Mirror.
"Sebagai seorang pelatih, saya ingin menyiapkan yang terbaik bagi pemain saya, hanya itu yang bisa saya lakukan. Bukan hanya saya saja, tapi seluruh staff di sini semuanya terlibat untuk memenangkan pertandingan," tambah pria berusia 44 tahun.
Giggs bermain di MU selama 24 musim. Ia telah mempersembahkan 34 piala dan pensiun dari sepakbola pada usia 40 tahun.
Melawan Uruguay, Giggs ingin meraih kemenangan keduanya. Namun, ia juga mengingkatkan kepada anak asuhnya, beberapa pemain harus diwaspadai, Luis Suarez dan Edinson Cavani.
"Uruguay adalah tim yang sangat berpengalaman. Mereka juga memiliki pelatih yang berpengalam. Kami harus bermain lebih baik lagi dari saat melawan China," jelas Giggs.