Irak Minta FIFA Cabut Sanksi
- REUTERS/Mohammad Abu Omar
VIVA – Menteri Olahraga Irak, Abdulhussein Abttan, sangat berharap bisa menyelenggarakan pertandingan persahabatan internasional antarnegara di kawasan Teluk. Mereka sudah merenovasi stadion-stadion dan melarang adanya senjata di pertandingan, serta melobi FIFA untuk segera mencabut larangan bermain di kandang sendiri.
Irak belum pernah menyelenggarakan pertandingan internasional di kandang hampir sekitar tiga dekade. Sejak 1990, Irak dilarang FIFA memainkan seluruh partai kandang kecuali laga-laga lokal.
Larangan tersebut pernah dicabut FIFA pada 2012. Namun, pemadaman listrik saat pertandingan persahabatan antara Irak melawan Jordan di Kurdi membuat federasi sepakbola tertinggi di dunia itu kembali memberlakukan larangan tersebut.
Kini Irak berupaya untuk mendapatkan izin dari FIFA setelah ditunjuk menjadi tuan rumah dalam pertandingan persahabatan melawan Arab Saudi, Rabu, 28 Februari 2018. Basra Sport City akan disiapkan untuk menggelar laga tersebut dan Arab Saudi akan menjadi negara pertama yang berkesempatan tanding di tanah Irak.
"Saya berharap pertandingan (melawan Saudi) ini akan menginspirasi tim nasional lainnya untuk mengunjungi Irak. Hal tersebut akan membantu kami untuk mencabut larangan FIFA atas pertandingan di stadion kami," kata Abttan, seperti dikutip Daily Mail.
"Kehadiran tim Saudi di Irak sangat berarti bagi kami. Kami juga mengandalkan tim Bahrain, Qatar dan Iran, yang keseluruhannya juga memilki pengaruh politik dalam olahraga," tambahnya.
Bertahun-tahun negara tersebut mengalami keresahan akibat invasi militer Amerika Serikat dan gerakan-gerakan separatis kelompok muslim di wilayah Utara maupun Barat. Hal itu mengubah berbagai perhelatan olahraga di Irak, atlet-atlet dan tim nasional mereka harus musafir ke beberapa negara untuk menjalani kompetisi resmi. (one)